Penjelasan Kemenkes soal WN Jepang yang Tularkan Corona Lolos Thermal Scanner
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Publik masih mempertanyakan mengapa WN Jepang yang lebih dulu positif virus corona atau COVID-19 bisa lolos pemeriksaan thermal scanner di Bandara Soekarno-Hatta. Akibatnya, ia menularkan virus kepada dua kasus pertama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Penanganan Corona di RI, Achmad Yurianto, menjelaskan ada banyak kasus positif virus corona yang tanpa gejala akhirnya bisa lolos dalam pemeriksaan thermal scanner di bandara.
"Banyak kasus dengan positif COVID-19 tanpa gejala atau gejalanya minimal sekali. Mungkin tidak panas tinggi, panas-panas biasa, minum obat turun panasnya ya sudah pasti akan di negara mana pun akan lolos, atau malah tanpa gejala sama sekali ya pasti ke mana-mana lolos," kata Yuri di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (4/3).
"Ini yang bisa dipakai menjelaskan kenapa sumber kontak di kluster Amigos itu tidak ke-detect di bandara karena tanpa keluhan. Keluhannya minimal sekali sehingga bisa masuk," lanjutnya.
Achmad menuturkan sepulangnya dari Indonesia, WN Jepang tersebut juga tidak mengeluhkan adanya keluhan. Baru ketika ia sampai di Malaysia baru mengeluh batuk dan demam, sehingga ketika diperiksa baru terkonfirmasi positif corona.
ADVERTISEMENT
"Kemenkes itu sudah menelepon satu member di klub ini yang mengatakan bahwa saya dirawat dengan COVID-19. Plus inilah yang kemudian memicu kluster ini. Kita tracking ini yang terjadi di kondisi saat ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Achmad Yurianto mengungkapkan WN Jepang yang menularkan virus corona ke dua kasus positif di Depok lolos dari thermal scanner di Bandara Soekarno-Hatta. Tak terdeteksinya WN Jepang ini karena sifat virus corona yang berubah.
"Orang mudah terjadi karena semua yang masuk ke negara deteksi awalnya menggunakan thermal scanner diset untuk suhu 37,5 derajat ke atas. Sekarang banyak yang masuk dengan panas badan enggak tinggi," kata Yurianto, Selasa (3/3).