Penjelasan Lion Air Soal Pilot Captain Sutopo yang Meninggal karena Corona

23 Maret 2020 19:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas membersihkan kabin pesawat Boeing 737-800 Lion Air dengan disinfektan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (17/3). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas membersihkan kabin pesawat Boeing 737-800 Lion Air dengan disinfektan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (17/3). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Pilot Lion Air Captain Sutopo Putro meninggal dunia. Berbeda dengan Kemenhub yang menyebut Sutopo meninggal karena virus corona, Lion Air mengaku belum mendapatkan keterangan soal penyebab kematian almarhum.
ADVERTISEMENT
Menurut Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, Lion Air menerima konfirmasi bahwa Capt. Sutopo Putro dinyatakan meninggal dunia kurang lebih pukul 17.50 WIB, Minggu (22/ 03) oleh dokter.
"Capt. Sutopo Putro dirawat di salah satu rumah sakit di Tangerang," kata Danang.
"Sampai dengan saat ini, Lion Air belum menerima informasi yang pasti penyebab atas meninggalnya almarhum Capt. Sutopo Putro," tambah dia.
Petugas bersiap sebelum melakukan proses sterilisasi pesawat Lion Air di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Danang menjelaskan, Lion Air menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam atas kepergian salah satu penerbang terbaik yakni Capt. Sutopo Putro.
"Semoga keluarga dan karib kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan," tambah Danang.
"Jenazah sudah diserahterimakan kepada pihak keluarga dan telah dimakamkan pada hari yang sama," tambah Danang lagi.
ADVERTISEMENT
Danang juga memastikan, secara perusahaan, Capt. Sutopo Putro memiliki catatan terkait perilaku, kesehatan serta kinerja (performance) yang cukup baik.
Berdasarkan rekam medis, pengecekan kesehatan (medical check-up) terakhir almarhum pada 4 Maret 2020, di mana yang bersangkutan dinyatakan sehat dan laik terbang (fit for flight).
"Tidak ada catatan yang menunjukkan penggunaan obat-obat terlarang dan narkoba," tambahnya.
Lion Air Group, tambah Danang, dalam memperkerjakan karyawan dan awak pesawat, sudah menjalankan semua protokol kesehatan dan melaksanakan sesuai aturan regulator, salah satunya secara konsisten tetap melakukan pengecekan kesehatan sebelum awak pesawat melakukan tugas terbang.
"Menurut ketentuan yang ditetapkan regulator sangat penting, bahwa pemeriksaan kesehatan sebelum penerbangan (pre-flight health check) sangat penting guna menentukan kondisi sehat serta laik terbang (airworthy for flight), agar keselamatan dan keamanan penumpang selama dalam penerbangan terjamin," beber dia.
Petugas membersihkan kabin pesawat dengan cairan disinfektan. Foto: Dok. Lion Air
Sementara itu, lanjut Danang, terkait dengan wabah yang berlangsung saat ini, Lion Air Group beserta seluruh karyawan turut serta berperan aktif dalam tindakan preventif guna mencegah penyebaran COVID-19, antara lain penyemprotan (disinfektan) pesawat yang dioperasikan dan lingkungan kerja, pengecekan suhu tubuh setiap karyawan yang bekerja dan berbagai kampanye keselamatan (safety campaign).
ADVERTISEMENT
"Lion Air tetap berupaya dan berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik dengan senantiasa mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan. Lion Air menyatakan, patuh dan menjalankan kebijakan regulator dan standar prosedur operasi perusahaan serta ketentuan internasional," tutup Danang.