news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penjelasan Peneliti RSPAD soal Anggota DPR Corona Meski Sudah Divaksin Nusantara

22 Juni 2021 15:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Infografik serba-serbi vaksin Nusantara Terawan. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Infografik serba-serbi vaksin Nusantara Terawan. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi IX DPR Nihayatul Wafiroh atau yang akrab disapa Ninik tengah menjalani perawatan karena COVID-19. Padahal, Ninik mengaku sudah dua kali divaksin untuk mencegah infeksi corona, yakni dengan vaksin Sinovac dan Nusantara.
ADVERTISEMENT
Hal ini kemudian ditanggapi oleh Peneliti Utama Uji Klinis Tahap II Vaksin Nusantara, Kolonel Jonny. Ia mengatakan seseorang memang masih bisa kena usai divaksin corona, termasuk vaksin Nusantara.
"Kan namanya juga vaksin, vaksin itu kan tidak mencegah orang enggak kena. Jadi orang yang sudah divaksin memang bisa aja kena kan?" kata Jonny kepada kumparan, Selasa (22/6).
"Masih bisa kena tapi gejalanya ringan gitu, lho. Semua konsep vaksin kan gitu?" imbuh dia.
Ia menekankan vaksin COVID-19, apa pun jenisnya, tak melindungi seseorang 100 persen dari corona. Tetapi apabila kena, orang sudah divaksin akan bergejala ringan karena tubuh sudah lebih siap.
"Kan vaksin itu tidak melindungi 100 persen. Vaksin itu untuk menimbulkan kekebalan, tapi kan kalau punya imunitas orang di mana aja [masih bisa] kena. Kalau kena itu kan penularan. Cuma tubuh kita sudah siap [usai divaksin]," tandas Jonny.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Vaksin Nusantara adalah calon vaksin COVID-19 berbasis sel dendritik besutan eks Menkes Terawan. Prosesnya mirip dengan imunoterapi yang biasa digunakan untuk kanker.
ADVERTISEMENT
Setiap pasien akan diambil darahnya untuk dikultur selama 7 hari hingga menjadi vaksin, kemudian disuntikkan kembali ke pasien.
Pada April lalu, vaksin Nusantara belum mendapat izin uji klinis fase II dari BPOM karena tak memenuhi syarat, di antaranya terkait kualitas produksi dan sterilitas. Namun, uji klinis fase II vaksinasi Nusantara tetap dilanjutkan pada saat yang sama dan diumumkan sudah membuahkan hasil pada 16 Juni 2021.
Terawan dan keluarga, hingga tokoh penting seperti Aburizal Bakrie, Dahlan Iskan, hingga anggota DPR Komisi IX termasuk Ninik, diketahui merupakan sebagian relawan dari imunoterapi COVID-19 ini.