Penjelasan RS Persahabatan Soal Tak Periksa Wartawan yang Kontak dengan Menhub

16 Maret 2020 17:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta TImur. Foto: ANTARA/Andi Firdaus
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta TImur. Foto: ANTARA/Andi Firdaus
ADVERTISEMENT
RSUP Persahabatan memberikan penjelasan soal pemeriksaan kesehatan untuk wartawan yang sempat kontak dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang dinyatakan positif virus corona (COVID-19). Wartawan kecewa karena tidak mendapatkan tindak lanjut dari rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama RSUP Persahabatan, Rita Rogayah, mengatakan wartawan tak diperiksa lantaran belum ada gejala yang muncul. Sebab sesuai tahapan, pemeriksaan corona baru akan dilakukan apabila sudah ada gejala yang muncul.
“Bapak-bapak kan waktu saat ini pasti takut. Sebetulnya mungkin tidak ada gejala tapi takut. Kami kalau bapak tadi mengisi form kemudian datang, sesuai dengan alur yang kami buat bapak-bapak berarti gabung dengan pasien-pasien yang sudah bergejala," kata Rita di RSUP Persahabatan, Senin (16/3).
Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah (kiri) didampingi Dokter Spesialis Paru Prasenohadi saat konferensi pers di RSUP Persahabatan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
"Di tempat itu adalah semua yang bergejala. Belum tentu bapak-bapak ini semua bergejala,” lanjutnya.
Rita menyebut kepanikan wartawan yang meminta tes corona berlebihan. Menurutnya, hal itu dikarenakan kurangnya edukasi seputar gejala dan masa inkubasi virus.
“Enggak mungkin, pak, hari ini kontak besoknya langsung ketahuan. Kan enggak bisa, kan ada masa inkubasi. Nah dari kantor diminta bapak-bapak, adik-adik sekalian disuruh istirahat 14 hari. Sebetulnya ini 14 hari kenapa disuruh di rumah, takutnya dalam masa itu tiba-tiba kita mungkin menjadi gejala,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Sekarang ini kalau tidak ada gejala mau periksa enggak akan ketahuan karena bapak belum ada gejala. Jadi yang masalah ini adalah kantor, ‘coba periksa, minta surat keterangan’. Itu kan enggak bisa kita lakukan. Kami enggak berani bilang oh bapak ini bebas dari COVID-19, enggak berani. Wong bapak masih masa inkubasi,” sambungnya lagi.
Wartawan yang akan cek kesehatan di RS Persahabatan terlantar. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Rita juga membantah pihaknya mengabaikan wartawan yang ingin memeriksakan diri. Ia menjelaskan pada hari itu dirinya bersama jajaran berada di rumah sakit untuk rapat.
“Memang saat wartawan ada banyak di Persahabatan, kami semua sedang mengadakan pertemuan yang kami anggap ini sangat penting untuk pelayanan ke pasien. Bukan kami tidak ada, justru pada hari Minggu itu kami semua ada,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Rita mempersilakan para wartawan untuk mendaftarkan nama-namanya ke RSUP Persahabatan untuk menerima tindak lanjut yang diperlukan.
“Mungkin hari ini bapak-bapak atau adik sekalian yang hadir silakan mengisi nama. Kami akan lihat sepintas, nanti kami arahkan kalau ada sesuatu. Silakan mengisi, beri nama, tunggu sebentar, nanti kami bisa beri bantuan mengarahkan. Enggak usah takut,” pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah wartawan yang bertugas di Kompleks Istana Kepresidenan yang sempat berkontak dengan Menhub Budi Karya Sumadi datang ke RSUP Persahabatan untuk memeriksakan diri di rumah sakit.
Salah seorang wartawan radio MNC Trijaya, Anang Purwanto, mengatakan tiba di RSUP Persahabatan sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, sejak tiba di rumah sakit tidak ada dokter yang memeriksanya.
ADVERTISEMENT
"Tadi kita datang ke IGD, ngisi formulir orang dengan riwayat ke daerah terinfeksi. Abis itu dijelaskan petugas dokter jaga IGD. Peralatannya masih disiapkan segala macam. Belum ada pengecekan sama sekali," kata dia, Minggu (15/3).