Penjelasan RSD Wisma Atlet Kemayoran soal Tak Terima Lagi Pasien Corona OTG

23 Desember 2020 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan menghadiri peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keterisian Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran saat ini kondisinya sudah hampir penuh melayani pasien COVID-19. Setidaknya, sudah tiga tower disediakan untuk pasien bergejala ringan dan sedang, dan satu tower flat isolasi mandiri untuk pasien OTG.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, sempat dikabarkan flat isolasi Tower 5 sudah tidak dapat menerima pasien OTG lagi. Untuk diketahui, keterisian tempat tidur di Tower 5 saat ini mencapai 69,87%.
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, disiapkan Tower 8 di Wisma Pademangan sebagai flat isolasi mandiri tambahan. Namun, pembukaan Tower 8 ini diberlakukan hanya jika Tower 5 sudah penuh. Begitu pula dilakukan sebaliknya.
"Kita akan bergantian dengan Tower 8 yang di Pademangan. Di sana, kalau Tower 8 sudah meningkat, kita setop di sana, kemudian kami isi lagi. Meningkat lagi di Tower 5, kami setop, masuk ke Tower 8 lagi," jelas Koordinator RSD COVID-19, Mayjen TNI dr Tugas Ratmono di YouTube BNPB, Rabu (23/12).
Foto aerial suasana malam hari di Rumah Sakit Darurat (RSD) Penanganan COVID-19 Kompleks Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Selasa (22/12/2020). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
"(Tower 5) masih ada 400 bed lebih yang bisa menampung, dan ini masih kita pantau terus dengan Tower 8. Sehingga tower OTG ini betul betul optimal dalam memberikan pelayanan pada pasien," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Tugas menjelaskan, pihaknya akan tetap mengatur pasien OTG yang ingin menjalani isolasi di Wisma Atlet. Sebab, dibukanya ruang perawatan baru berarti membutuhkan SDM tenaga kesehatan yang lebih banyak lagi.
"Karena dengan meningkatnya sampai di atas 80% pasti akan memberikan suatu tingkat volume pekerjaan yang tinggi, kelelahan, stres yang tinggi. Jadi harus kita jaga betul," tuturnya.
Petugas memeriksa berkas pasien COVID-19 saat tiba di IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Sebagai langkah antisipasi meningkatnya pasien corona OTG, pihak RSD COVID-19 telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI untuk kemungkinan membuka tower-tower lainnya di Wisma Pademangan.
Sehingga, pasien OTG dapat difokuskan menjalani isolasi di Tower 8 dan 9 Pademangan. Sementara pasien bergejala di RSD Wisma Atlet Kemayoran Tower 4, 5, 6, dan 7.
"Jadi ini adalah suatu langkah yang kalau memang betul betul angkanya (keterisian bed) di atas 80% di tower yang saat ini kita pakai. Sehingga nanti kita harapkan itu akan berfokus untuk yang bergejala, tanpa gejala. Itu akan betul-betul fokus dalam suatu pelayanan yang kita berikan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT