Penjelasan Satgas COVID-19 soal Bantuan 40 Ribu APD untuk DKI Made in Indonesia

24 Maret 2020 0:39 WIB
Alat pelindung diri (APD) made in Indonesia. Foto: Dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Alat pelindung diri (APD) made in Indonesia. Foto: Dok istimewa
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta telah menerima 40 ribu alat pelindung diri (APD) bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang dipimpin Doni Monardo. Peralatan buatan perusahaan UPC asal Korea itu bertuliskan "Made in Indonesia".
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Doni membenarkannya. Pria yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB itu menyebut peralatan medis yang disalurkan ke Pemprov DKI Jakarta memang dibuat di Indonesia.
"Iya, buatan Indonesia," kata Doni kepada kumparan, Senin (23/3).
Menurut Doni, peralatan medis berupa disposable protective coverall itu adalah barang yang akan diekspor. Namun, rencana itu tidak jadi karena Indonesia membutuhkannya.
"Buatan Indonesia yang akan diekspor, namun akhirnya diprioritaskan untuk Indonesia," kata Doni.
Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Foto: Denita br Matondang/Kumparan
Setelah diterima oleh Pemprov DKI Jakarta, Gubernur Anies Baswedan langsung menyerahkannya secara simbolis kepada tenaga medis. Tambahan peralatan itu akan membantu pekerjaan para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19.
"Dalam kondisi kemarin ketika di Jakarta 2 minggu terakhir, rata-rata penggunaan APD, satu hari 1.000 unit, kemarin. Tentu itu kan mencerminkan jumlah orang yang harus dirawat. Jadi mudah-mudahan tak meningkat, tapi kemarin rata-rata tiap harinya seribu per hari," kata Anies di Balai Kota, Jakarta, Senin (23/3).
ADVERTISEMENT
Nantinya oleh Pemprov peralatan medis itu akan dikirim ke seluruh rumah sakit rujukan di Jakarta. Juga fasilitas kesehatan lain yang tengah menangani pasien corona.