Penjelasan TNI soal Penerjun Jatuh di Atap Rumah Warga Blitar

1 Desember 2023 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penerjun payung TNI terjang rumah warga di Blitar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penerjun payung TNI terjang rumah warga di Blitar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang penerjun payung TNI tak sengaja menerjang atap rumah warga. Peristiwa itu terjadi ketika ia melakukan pendaratan dalam latihan terjun payung di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, awal pekan ini.
ADVERTISEMENT
Akibat peristiwa tersebut, sejumlah genteng rumah warga Desa Gembongan, Ponggok, Blitar, bernama Nasikin pecah. Selain itu antena miliknya patah.
Namun uniknya, bukannya minta ganti rugi, Nasikin bersama warga sekitar justru bergotong royong menyiapkan nasi bungkus untuk 211 personel TNI yang melakukan latihan tersebut.
Penerjun payung TNI terjang rumah warga di Blitar. Foto: Dok. Istimewa
Komandan Koramil (Danramil) Ponggok, Kapten Inf Slamet Gunarto, mengatakan sebenarnya target pendaratan (drop zone) di Desa Gembongan terletak 50 meter dari lokasi mendaratnya prajurit TNI ke atap warga itu.
“Yang bersangkutan adalah Serda S dari Batalyon Infanteri Para Raider 501 Madiun yang sedang menjalani Latjuntis (Latihan Terjun Taktis). Dari 211 personel yang ikut Latjuntis, hanya dia (Serda S) yang posisinya melenceng dari area drop zone. Biasanya, hal itu terjadi karena angin kencang di atas,” kata Slamet dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (1/12).
ADVERTISEMENT
Slamet mengaku terharu sebab warga bukan hanya tak menuntut ganti rugi, tapi juga menyiapkan nasi bungkus untuk peserta Latjuntis.
“Saya sendiri yang menemui Pak Nasikin tadi. Kata beliau, tidak apa-apa (atap dan antenanya rusak), yang penting penerjunnya selamat. Bahkan warga buru-buru menolong prajurit kami saat melihat payungnya menyangkut di kabel listrik,” tutur Slamet.
Penerjun payung TNI terjang rumah warga di Blitar. Foto: Dok. Istimewa
Slamet menyebut, kejadian ini menjadi bukti TNI selalu hadir di hati rakyat. Kerugian materil yang diderita akibat insiden ini tak dipersoalkan warga Jombang tersebut.
"Justru ia rela mengeluarkan materi bersama warga lainnya dalam wujud ratusan nasi bungkus untuk diberikan kepada para prajurit sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan TNI," ucap Slamet.