Penonton Bioskop Tak Pakai Masker Bisa Ditandai dengan Infrared dan Laser
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP ) Anies, Dedi Kusuma Wijaya, mengungkapkan pembahasan untuk pembukaan bioskop sudah dilakukan sejak Juni lalu. Beberapa poin dibahas, termasuk penerapan protokol kesehatan ketat jika bioskop dibuka lagi.
"Diskusi bertujuan memastikan protokolnya aman. Bioskop ada beberapa aspek. Satu pada saat masuk, di dalam, dan mau keluar. Kan 3 poinnya itu kita pastikan antrean berjarak, pembelian online, dan relatif touchless," ungkap Dedi dalam sesi diskusi virtual, Jumat (28/8).
Dedi pun berbicara soal kemungkinan penonton yang membuka masker saat sudah di dalam ruangan. Ia menyebut salah satu cara memperingatkan dengan menggunakan laser yang menyoroti penonton tak patuh aturan.
"Ada cara enforcement yang kreatif, seperti misalnya kita sudah sering lihat di acara-acara, misalnya ada yang merekam ya dilaser-laser gitu tuh. Misalnya enggak pakai masker bisa disorot," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Dedi, sutradara sekaligus produser film Angga Dwi Sasongko juga menjelaskan, setiap studio sudah terpasang infrared yang biasanya digunakan untuk memindai penonton yang merekam film.
Angga menilai cara serupa bisa digunakan untuk menindak penonton yang tidak mematuhi protokol kesehatan selama menonton film.
"Di setiap studio dilengkapi infrared, nah ini sebelumnya untuk menangkap orang yang merekam kan. Sebenarnya bioskop very control and very manageable side, sudah berhasil mengatasi pembajakan yang diambil dari penonton bioskop," tuturnya.
Di sisi lain, Dedi memastikan Pemprov DKI akan melakukan pengendalian dan pengawasan ketat terhadap pengusaha-pengusaha bioskop, yang akan kembali buka dalam waktu dekat.
Jika kedapatan ada bioskop yang melanggar aturan, atau tidak menjalankan protokol corona ketat, maka tak tanggung-tanggung sanksi penutupan sementara bisa diberlakukan.
ADVERTISEMENT
"Penutupan sementara bisa diatur, dan yang menarik di bioskop karena pemainnya tidak banyak. Dan 1 perusahaan relatif punya banyak teater dan bioskop, bisa melakukan penyeragaman. Kita lihatlah, kota-kota lain pada nunggu Jakarta dan kita berusaha sehati-hati mungkin," tutup Dedi.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona