Penumpang Coba Bunuh Diri di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar

16 November 2020 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi Satriyo (29), melakukan percobaan bunuh diri di Bandara Sultan Hassanuddin Makassar, Senin (16/11). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sandi Satriyo (29), melakukan percobaan bunuh diri di Bandara Sultan Hassanuddin Makassar, Senin (16/11). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang penumpang pesawat nekat mencoba bunuh diri menggunakan pecahan kaca di area Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Penumpang yang bernama Sandi Satriyo (29) menggunakan pecahan kaca untuk menggorok atau mengiris lehernya sendiri.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut terjadi pada Senin (16/11). Sandi diduga mencoba bunuh diri karena depresi. Kapolsek Kawasan Bandara Internasional Hassanuddin, Iptu Asep Widianto, mengatakan Sandi ditemukan bersimbah darah di belakang minimarket dekat tempat penurunan barang area keberangkatan.
"Ia mencoba bunuh diri dengan menggorok lehernya dengan pecahan kaca. Aksinya itu, disaksikan oleh penumpang lain," kata Asep saat diwawancarai wartawan, Senin (16/11) sore.
Berdasarkan keterangan Asep, Sandi merupakan warga Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Sebelumnya, ia berangkat Bersama temannya dari Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan pesawat Lion Air JT-520. Ia berencana pergi ke Kabupaten Timika, Papua, untuk mencari pekerjaan.
Bersama temannya, Sandi tiba di Bandara Sultan Hasanuddin sejak Minggu (15/11) kemarin. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Timika, dia bersama temannya sempat bermalam di pelataran terminal bandara.
ADVERTISEMENT
"Jadi dia penumpang transit tujuan Timika. Dia sempat bermalam di terminal bandara, tapi ketika hendak melanjutkan perjalanannya, dia kehabisan uang untuk membeli tiket," tambahnya.
Sandi Satriyo (29), melakukan percobaan bunuh diri di Bandara Sultan Hassanuddin Makassar, Senin (16/11). Foto: Dok. Istimewa
Karena tidak memiliki biaya untuk ikut bersama temannya melanjutkan perjalanan ke Timika, Sandi kemudian merasa depresi. Akibatnya, Sandi menyendiri di belakang minimarket dan mengambil pecahan kaca lalu menggorok lehernya.
"Aksi korban dilihat oleh penumpang lain, sehingga langsung heboh. Kemudian, para petugas langsung bergerak mengevakuasi korban ke rumah sakit," ungkapnya.
Menurut Asep, Sandi mengalami luka robek pada leher bagian depan sekitar 10 cm. Kondisinya saat ini sudah sadarkan diri dan dapat berkomunikasi.
"Kondisi Sandi Satriyo sudah sadar, dapat berkomunikasi dan rencana korban akan dioperasi," jelasnya.