Penumpang di Stasiun Bogor Membeludak, 500 Orang Coba Selak Antrean

6 Juli 2020 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Stasiun Bogor kembali dipadati penumpang pada Senin (6/7) pagi. Antrean penumpang sudah terlihat sejak subuh.
ADVERTISEMENT
Namun, di tengah perjuangan warga mengantre, masih ada saja warga yang bandel yang coba selak antrean. Akhirnya petugas harus menindak mereka dan meminta ikut mengantre dari paling belakang.
"Di Stasiun Bogor saja, setidaknya ada 500 pengguna yang naik kereta berlawan arah demi menghindari antrean penyekatan pengguna. Mereka kemudian harus turun dari kereta dan mengikuti antrean dari titik paling belakang," kata VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba dalam keterangannya, Senin (6/7).
"Perilaku seperti ini selain tidak menghormati sesama pengguna KRL yang telah tertib ikut antrean juga menghambat kelancaran antrean di Stasiun," ujar dia.
Sejumlah warga mengantre masuk ke dalam bus yang disediakan pemerinatah di Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/6). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Anne mengatakan, bus-bus sudah disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta, BPTJ, dan Pemkot Bogor untuk mengangkut penumpang KRL ke sejumlah lokasi di Jakarta. Tapi, setelah semua bus berangkat, antrean di Stasiun Bogor semakin membeludak.
ADVERTISEMENT
"Di Stasiun Bogor, setiap pemberangkatan bus bantuan dari pemerintah senantiasa ramai digunakan para calon pengguna KRL. Bus yang mulai beroperasi sejak pukul 05.00 WIB melayani trayek Stasiun Bogor menuju Tebet, Manggarai, Tanah Abang, dan Juanda.," jelas dia.
Secara keseluruhan, jumlah penumpang KRL mengalami peningkatan dibanding Senin pekan sebelumnya.
"Hingga pukul 10.00 WIB tercatat ada 166.044 pengguna KRL, meningkat 7% dibanding Senin (29/6) lalu pada kurun waktu yang sama," ucap dia.
Petugas keamanan berjaga di belakang antrean para penumpang KRL di Stasiun Bogor. Foto: PT KCI
PT KCI mengharapkan kerja sama dari berbagai pihak untuk menerapkan pengaturan kerja karyawan sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 No. 8 Tahun 2020 tentang pengaturan jam kerja sehingga mobilitas pengguna KRL dapat tersebar.
Pengaturan jam kerja dengan sistem shift ini menjadi solusi paling memungkinkan saat ini untuk mengurai kepadatan di tengah jumlah pengguna yang bertambah 9-10% setiap pekannya sejak PSBB transisi.
ADVERTISEMENT
"Commuter Line tetap melayani sejak awal masa pandemi Covid-19 adalah untuk mendukung para pekerja di sektor-sektor layanan yang vital bagi perekonomian dan masyarakat yang memiliki kebutuhan mobilitas untuk hal mendesak," jelas Anne.
"Sehingga pada masa PSBB transisi ini pun layanan Commuter Line hadir untuk mendukung masyarakat kembali aktif dan produktif, dengan produktivitas yang mengutamakan keamanan dan kesehatan bersama. Untuk mewujudkan ini, kami tentu memerlukan dukungan dari berbagai pihak khususnya dalam hal pengaturan jam kerja," tambah dia.
Para pengguna sejak masuk stasiun juga akan melalui prosedur ketat penerapan protokol kesehatan, seperti pengecekan suhu tubuh, penggunaan masker, dan mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan KRL.
Saat berada di peron, petugas di lapangan akan mengarahkan pengguna untuk menunggu KRL sesuai marka yang telah ditentukan dan menjaga jarak. Di dalam KRL pengguna juga dibatasi hingga maksimal 74 orang per kereta. Upaya-upaya tersebut dilakukan PT KCI untuk menekan penyebaran Covid-19 sehingga kita dapat lebih produktif, sehat, dan aman.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)