Penutupan Jalan Serpong-Parung Panjang Diprotes, Warga-BRIN Bakal Dipertemukan

21 April 2024 15:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo warga Tangerang Selatan tolak penutupan jalan kawasan Puspitek oleh BRIN. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Demo warga Tangerang Selatan tolak penutupan jalan kawasan Puspitek oleh BRIN. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rencana penutupan jalan Serpong-Parung Panjang, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menuai aksi protes warga.
ADVERTISEMENT
Aksi protes dilayangkan dengan unjuk rasa pada Kamis, (18/4) pagi, di Jalan Provinsi Banten-Muncul-Puspitek dan Gerbang KST BRIN Serpong. Hal ini menjadi perhatian pemerintah daerah dan BRIN untuk menemukan solusi akan protes tersebut.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamine Davnie, mengatakan sebelum aksi protes yang dilayangkan warga, pemerintah daerah telah meminta BRIN untuk melakukan pertemuan dengan warga terkait proyek tersebut.
"Kami sebelumnya sudah meminta adanya pertemuan dan memang sebaiknya ditempuh musyawarah saja antara BRIN dan masyarakat. Mereka (BRIN) bisa mensosialisasikan pada warga bagaimana untung, plus minusnya dari proyek itu," katanya, Sabtu, (21/4).
Gedung BRIN, Jakarta Pusat. Foto: Hedi/kumparan
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Deputi Infrastruktur Riset dan Inovasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yan Rianto mengatakan, proyek tersebut bukan menutup akses jalan melainkan, pengalihan akses jalan di KST. B.J. Habibie untuk peningkatan pengamanan objek vital nasional.
ADVERTISEMENT
"Pekan depan kami rencanakan aka bertemu dengan warga setempat untuk menjelaskan proyek tersebut. Karena proyek ini merupakan pengamanan objek vital. Dan bukan ditutup melainkan dialihkan," ujarnya.
Lanjut dia, Kawasan Sains dan Teknologi B.J. Habibie yang dikelola oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berlokasi di Serpong, Tangerang Selatan, itu telah ditetapkan sebagai objek vital nasional.
"Di kawasan ini terdapat banyak fasilitas pendukung untuk kegiatan riset yang dilakukan oleh para periset dari internal dan eksternal BRIN. Oleh karena itu, pengamanan di kawasan tersebut perlu mendapatkan perhatian yang serius," ungkapnya.