Penuturan Polisi Berjaket Ojol yang Viral Hentikan Pengendara Nmax

Ilustrasi Polisi Lalu lintas. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan

Sebuah video seorang pria mengenakan jaket dan helm ojol viral di media sosial. Yang tak disangka, pria berjaket ojol itu ternyata seorang polisi.

Polisi itu bernama Aiptu Ridwan Simanungkalit. Sehari-hari, Ridwan menjabat sebagai Kepala Pos Subsektor Pondok Kopi, Jakarta Timur.

"Jaket itu saya pakai karena jaket saya basah kehujanan. Terus saya dipinjemin sama teman-teman ojol. Karena tahu jaket saya basah dia bilang, 'nih pakai saja jaket saya. Saya pakailah itu," kata Ridwan kepada wartawan, Rabu (19/2).

"Karena kan dari kemarin hujan mulu jaket saya basah. Saya jemur di deket blower AC biar cepat kering," tambah dia.

Ridwan kemudian menceritakan adu mulut dirinya dengan seorang pengendara motor yang juga jadi perbincangan di media sosial.

Saat itu, dia baru saja selesai mengatur lalu lintas dan hendak menuju ke Polsek Duren Sawit untuk menjalani apel pagi. Sampai di pertigaan Jalan Raden Inten, sistem buka tutup tengah diberlakukan.

"Tiba-tiba nongollah pengendara yang naik Yamaha Nmax ini dari sisi selatan (Bekasi) langsung lambung dia ingin belok ke Jalan Raden Inten. Sambil berteriak sepertinya tidak bisa menerima apa yang diterapkan Kanit Lantas itu, sambil teriak 'woi'. Sambil ngebut dia," ungkap Ridwan.

Ridwan sudah melihat gelagat tak beres dari pengendara itu. Dia tampak ngebut. Tapi, Ridwan menahan diri dan memperlambat laju kendaraannya.

"Saya samperinlah dia, saya kejar terus saya berhentiin kemudian saya beri nasihat kepada pengendara Nmax," kata dia.

Sejumlah pengendara ojol menunggu penumpang di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (13/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Ridwan lalu membuka jaket ojol yang dia kenakan dan memasukkan ke helm yang telah dia lepas. Setelah jaketnya terbuka, terlihatlah seragamnya yang menunjukkan dia polisi. Pengendara Nmax pun menuruti perintahnya agar menepi. Ridwan lalu menasihati pengendara agar lebih menghargai pengendara lainnya.

"Dia jawab 'saya buru-buru mau berangkat kerja'. Saya nasihatin lagi kalau semua pingin buru-buru, tapi kalau kita tidak mau terlambat kerja maka kita me-manage waktu. Kita harus perhitungkan dari tempat tinggal ke lokasi kerja kita supaya tidak terlambat," tutur Ridwan.

Setelah itu, Ridwan mempersilakan pengendara itu melanjutkan perjalanan.