Penyakit Penyerta Pasien Corona 90% Diabetes, Paling Tinggi di Jawa Timur

16 September 2020 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja medis merawat seorang pasien yang menderita penyakit COVID-19 di New Delhi, India, (28/5). Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja medis merawat seorang pasien yang menderita penyakit COVID-19 di New Delhi, India, (28/5). Foto: Danish Siddiqui/REUTERS
ADVERTISEMENT
Penambahan kasus corona di Indonesia masih melonjak. Berdasarkan data per 16 September, terdapat penambahan 3.963 kasus yang membuat total kumulatif pasien corona berjumlah 228.993 orang. Dari jumlah tersebut, pasien yang meninggal sebanyak 9.100 orang.
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menyatakan selama mewabah di Indonesia, virus corona begitu mematikan bagi lansia dan orang yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid
"Bahwa COVID-19 ini adalah sebuah virus yang sangat mematikan dan saya mengibaratkan seperti layaknya malaikat pencabut nyawa bagi kelompok rentan, yaitu kelompok lansia dan memiliki komorbid. Mereka yang punya penyakit bawaan tertentu seperti hipertensi, diabetes, kanker, jantung, dan penyakit paru," ujar Doni dalam diskusi Denpasar Dua Belas yang digelar secara virtual, Rabu (16/9).
Doni Monardo mengecek kesiapan pembukaan dua tower di RSD Wisma Atlet Kemayoran untuk isolasi pasien corona. Foto: BNPB
Doni menyebut komorbid yang paling banyak diidap pasien corona di Indonesia ialah diabetes, jumlahnya mencapai 90 persen. Adapun daerah dengan pasien corona yang memiliki komorbid diabetes paling tinggi yakni Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah punya data yang cukup banyak selama 6 bulan terakhir ini ada beberapa daerah yang kita amati komorbidnya itu mencapai 90 persen dan peringkat pertama adalah diabetes, yaitu di Jawa Timur. Beberapa daerah lain komorbid yang tertinggi korbannya adalah hipertensi," kata Doni.
Untuk itu, Doni menyatakan pasien corona dengan komorbid harus memerlukan perawatan ekstra. Sementara bagi orang yang memiliki komorbid dan dalam kondisi sehat, diminta menjaga diri agar tidak terpapar. Sebab kasus corona yang meninggal di Indonesia didominasi pasien yang memiliki komorbid.
Ilustrasi diabetes Foto: StevePB/pixabay
"Banyak juga yang terpapar COVID-19 lantas mereka bisa pulih, rata-rata adalah kelompok yang sudah usia di bawah 46 tahun, secara fisik sehat, tidak punya komorbid," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Nah jadi kalau kita lihat COVID-19 ini sangat mengancam bagi mereka yang punya risiko tinggi dan bagi masyarakat yang tidak punya resiko tinggi aman-aman saja. Kita sudah buktikan ada puluhan bahkan ratusan ribu orang sudah pulih. Angka kesembuhan kita termasuk yang cukup bagus diprosentase 71 persen," tutupnya.