Penyekatan dan Wajib Antigen di Suramadu Kemungkinan Berlaku hingga Idul Adha

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak kunjungi Bangsring Underwater di Banyuwangi. Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi

Lonjakan kasus yang saat ini terjadi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, membutuhkan langkah-langkah antisipatif selanjutnya agar penyebarannya tidak terjadi semakin meluas. Apalagi saat libur Hari Raya Idul Adha Juli mendatang.

Untuk membatasi ruang gerak dari penyebaran COVID-19 dari Bangkalan menuju Surabaya maupun sebaliknya, saat ini pemerintah setempat masih memberlakukan penyekatan di wilayah perbatasan dengan syarat wajib menunjukkan surat tes antigen non reaktif COVID-19.

Saat ditanya mengenai rencana antisipasi lonjakan kasus pada libur Idul Adha nanti, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, turut menyampaikan kemungkinan perpanjangan penyekatan dan syarat tersebut terutama menjelang libur Idul Adha.

"Ada kemungkinan, kita masih terus mereview. Saat ini masih berlaku sistem penyekatan. Jadi ada kewajiban untuk menyediakan bukti rapid test antigen untuk bisa kemudian bisa berkendara, baik dari Surabaya ke Bangkalan maupun sebaliknya," jelas Emil dalam diskusi virtual, Kamis (17/6).

Menurutnya, hal tersebut masih membutuhkan pertimbangan ke depan apabila masih ada risiko penularan yang terbilang tinggi seperti saat ini.

"Ini akan jadi pertimbangan apabila sampai lebaran haji nanti masih ada risiko penyebaran yang tinggi, kita akan terus berkonsultasi dengan pakar epidemiologi dengan segenap kepemimpinan dan tokoh masyarakat," tambahnya.

Dari data yang diambil dari situs infocovid.jatimprov.go.id, Kabupaten Bangkalan saat ini masuk dalam kategori zona merah. Per Kamis (17/6). terdapat penambahan kasus konfirmasi sebanyak 90 orang dengan kasus aktif hingga 738 orang.