Penyintas Corona, Anies dan Riza Tak Masuk Daftar Penerima Vaksin Sinovac

13 Januari 2021 8:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bersepeda bersama pada Jumat (2/10). Foto: Instagram/@aniesbaswedan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bersepeda bersama pada Jumat (2/10). Foto: Instagram/@aniesbaswedan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dipastikan tak akan menerima vaksin Sinovac dalam vaksinasi tahap awal pada 15 Januari mendatang.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Anies dan Riza pernah terpapar virus corona atau penyintas. Menurut ketentuan vaksinasi dari Kemenkes, orang yang pernah terinfeksi virus corona tidak bisa ikut vaksinasi.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, Anies dan Riza tak masuk dalam kriteria penerima vaksin Sinovac. Sehingga tak masuk dalam daftar sasaran penerima vaksin saat ini.
"Tentu Pak Gubernur dan Pak Wagub karena ada riwayat terkonfirmasi positif, tidak menjadi sasaran saat ini," kata Widyastuti saat dihubungi, Rabu (13/1).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Widyastuti menambahkan, dalam skrining penerima vaksin, salah satunya dipertanyakan soal pernah tidaknya terinfeksi corona.
"Ada 16 pertanyaan yang masuk dalam standar penafikan bagi para sasaran tadi, dan salah satu pertanyaan pertama itu tadi apakah pernah menderita covid, terkonfirmasi positif. Begitu iya, itu langsung tidak masuk dalam kriteria sasaran," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Jika melihat lembar skrining yang ada dalam SK Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Kementerian Kesehatan Nomor 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan COVID-19, memang ada pertanyaan riwayat infeksi corona.
Khusus bagi vaksin Sinovac, berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), jika salah satu dari pertanyaan dalam skrining ada jawaban 'Ya' maka orang yang terdaftar tak bisa divaksin.
Lebih lanjut, Widyastuti mengatakan vaksinasi tahap awal akan menyasar 60 ribu tenaga kesehatan. Selain itu, ada juga 20 orang tokoh daerah.
"Iya, untuk saat ini, yang utamakan memang tenaga kesehatan, tetapi pada saat pencanangan sesuai dengan arahan tim pusat, ada keterwakilan berbagai unsur, termasuk tokoh masyarakat yang menjadi panutan," tutupnya.
ADVERTISEMENT