Penyintas Bosnia: Tidak Ada Hukuman yang Cukup untuk Mladic

23 November 2017 4:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyintas pembantaian Srebrenica, Vasva Smajlovic (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
zoom-in-whitePerbesar
Penyintas pembantaian Srebrenica, Vasva Smajlovic (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
ADVERTISEMENT
Vasva Smajlovic, seorang yang berhasil bertahan hidup (penyintas) saat perang Bosnia tidak puas dengan putusan Mahkamah Pidana Internasional terhadap mantan komandan militer Serbia, Ratko Mladic. Perempuan yang kehilangan orang tercinta dalam pembantaian Srebrenica pada 1995 itu mengatakan, tidak ada hukuman yang cukup bagi komandan berjuluk 'Jagal Bosnia' itu, meski Mahkamah Pidana Internasional menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.
ADVERTISEMENT
"Adakah hukuman yang layak bagi seseorang yang melakukan begitu banyak kejahatan? Akan menjadi begitu banyak (hukuman bagi Mladic) bahkan untuk 300 tahun," kata Vasva Smajlovic (74) merujuk pada pembantaian Srebrenica pada Juli 1995.
Suami, menantu laki-laki, dan kerabat Vasva merupakan termasuk di antara 8.000 laki-laki dewasa dan anak-anak yang dibawa pergi dan dieksekusi mati oleh pasukan Serbia.
"Saya mencoba menghitung 'kematian' saya sepanjang waktu. Saya hitung sampai 50 dan kemudian saya tidak bisa menghitungnya lagi," kata Vasva sambil menangis ketika menonton siaran langsung putusan Mahkamah Pidana Internasional, dikutip dari Reuters, Rabu (22/11).
"Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan bagaimana perasaan saya. Saya marah. Semua ini sudah terlambat."
Penyintas pembantaian Srebrenica, Bida Smajlovic (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
zoom-in-whitePerbesar
Penyintas pembantaian Srebrenica, Bida Smajlovic (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
Sementara itu adik ipar Vasva, Bida Smajlovic (65) merasa dengan putusan itu keadilan telah dijalankan bagi Mladic, meskipun baru terjadi 22 tahun setelah perang Bosnia berakhir.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada yang bisa mengimbangi rasa sakit kami, tapi yang penting adalah keadilan dituntaskan," kata Bida.
Bida terakhir kali melihat suaminya saat dia mencoba melarikan diri dari Srebrenica, sebuah kota di timur Bosnia dan Herzegovina, melalui hutan pada Juli 1995. Jenazah suaminya kemudian ditemukan di sebuah kuburan massal.
Pemakaman korban genosida di Srebenica (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman korban genosida di Srebenica (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag Belanda menjatuhkan hukuman seumur hidup bagi Mladic. Ia dikenakan 10 tuduhan kejahatan perang, termasuk pengepungan ibu kota Bosnia dan Herzegovina, Sarajevo, di mana lebih dari 10.000 warga sipil tewas akibat serangan membabi buta dan penembak jitu. Serta pengusiran ratusan ribu orang non-Serbia selama kecamuk konflik pada 1992-1995.
Pada 11 Juli 1995, pasukan ultra-nasionalis Mladic memisahkan laki-laki dewasa dan anak-anak dari kaum perempuan. Mereka dibawa pergi dengan bus atau berjalan kaki untuk dieksekusi dalam beberapa hari kemudian. Tragedi pembantaian itu adalah kekejaman terburuk di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
ADVERTISEMENT