news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penyiram Novel Ditangkap, Bagaimana Nasib Sepeda Sayembara KPK?

31 Desember 2019 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepeda mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (tengah), dihadiahkan bagi yang dapat mengungkap kasus penyiraman kepada Novel baswedan. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sepeda mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (tengah), dihadiahkan bagi yang dapat mengungkap kasus penyiraman kepada Novel baswedan. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pelaku penyiram air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan telah terungkap. Mereka ialah dua polisi aktif berinisial RB dan RM.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ada sayembara berhadiah sepeda bagi mereka yang bisa mengungkap penyerangan terhadap Novel.
Ketiga sepeda itu berasal dari eks Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Wadah Pegawai KPK dan PP Muhammadiyah. Lantas, apakah tiga sepeda itu akan langsung diberikan kepada Polri?
Sepeda mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (tengah), dihadiahkan bagi yang dapat mengungkap kasus penyiraman kepada Novel baswedan. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
Menurut Ketua WP KPK, Yudi Purnomo, tiga sepeda itu belum diberikan kepada pihak yang mengungkap pelaku penyerangan kepada Novel. Ia menyatakan pemberian sepeda akan dilakukan apabila para pelaku sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
"Kami masih menunggu dulu semua proses penegakan hukum ini setuntasnya, hingga seluruh pelaku tertangkap," kata Yudi saat dikonfirmasi, Selasa (31/12).
Mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kedua kiri), Penyidik Senior Novel Baswedan (kedua kanan) menyalakan kembali layar penghitung waktu di Lobi Gedung KPK. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Tiga sepeda itu biasanya dipajang dekat pintu masuk KPK. Sepeda itu ditempatkan dengan layar yang menunjukkan hitung lama kasus Novel Baswedan tak terungkap.
ADVERTISEMENT
Baik sepeda maupun layar tersebut kini sudah tak lagi dipajang di lobi Gedung KPK.
Menurut Yudi, lokasi penyimpanan sepeda dipindahkan dan belum diberikan karena sebagai simbol bahwa pengungkapan kasus Novel dan teror terhadap pegawai KPK belum usai.
"3 sepeda masih kami simpan di Perpustakaan KPK, sebagai simbol teror terhadap KPK harus dilawan," tegasnya.
Saut Situmorang belum merespon terkait dengan sepeda yang telah disumbangkannya tersebut. Namun, Saut sempat menyatakan ingin segera memberikan sepeda itu. Hal itu, kata Saut, sebagai tanda ia ingin pelaku segera terungkap.
"Mudah-mudahan bisa lebih cepat diumumkan. Itu (penyiram Novel) terjadi di periode saya. Saya tidak pengin setiap orang bicara Novel, orang pasti bicara sepeda Saut masih di depan," ujar dia dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/12).
ADVERTISEMENT
Saut mengatakan sepeda itu merupakan yang terbaik yang pernah dimilikinya.
"Sepeda terbaik yang pernah aku punya, aku serahkan untuk mengungkap kejujuran, kebenaran, dan keadilan," kata Saut Situmorang dalam keterangan yang diterima kumparan, Senin (3/5).
RB (depan) dan RM (belakang), dua tersangka penyiram Novel Baswedan di Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (28/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sebelumnya, pada 27 Juli 2018 lalu, pada peringatan 16 Bulan kasus Novel, WP KPK mengadakan sayembara bagi pihak yang dapat mengungkap kasus Novel. Hadiahnya, dua unit sepeda, masing-masing dari PP Muhammadiyah dan WP KPK.
Penyiram Novel ditangkap pada Jumat (27/12). Kedua pelaku ialah polisi aktif. Mereka sudah dijerat sebagai tersangka dan ditahan.