Perbaiki Sistem Transportasi, Jakarta Terima Penghargaan Internasional

5 November 2019 21:31 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Transjakarta. Foto: dok. Diskominfotik Pemprov DKI
zoom-in-whitePerbesar
com-Transjakarta. Foto: dok. Diskominfotik Pemprov DKI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov DKI Jakarta terus berupaya untuk melengkapi kebutuhan warganya dalam hal bertransportasi, salah satunya adalah dengan meningkatkan fasilitas dan kualitas transportasi umum serta menargetkan tingkat pemakaian moda transportasi meningkat 30 persen pada 2020.
ADVERTISEMENT
Jakarta pun mendapatkan anugerah terhormat 'Honorable Mention' di ajang Sustainable Transport Award 2020 atau ajang penghargaan transportasi perkotaan tingkat dunia yang diumumkan di Fortaleza, Brazil.
Penghargaan ini didapat oleh Kota Jakarta atas usahanya dalam mengembangkan sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang cepat, nyaman, aman, serta tepat waktu dan dianggap berhasil dalam menaikkan jumlah penumpang hingga 200 persen kurang dari 3 tahun, serta fasilitas pejalan kaki, akses menuju stasiun dan halte angkutan umum.
Bus Transjakarta melaju pada lintasan terpanjang di dunia, yakni 251,2 kilometer. Sejak 2004 – 2017, rata-rata penumpang harian Bus Transjakarta berkisar 300.000 penumpang per hari. Dan pada 2019, jumlahnya naik dua kali lipat menjadi 641.000 penumpang per hari.
ADVERTISEMENT
"Anugerah Transportasi Berkelanjutan menunjukkan kemauan politik bahwa (pemerintah) kota berkemampuan penuh untuk menempatkan solusi jitu guna memperbaiki lingkungan kota,” kata Aimee Ganthier dari Komite Sustainable Transport Award 2020 yang menganugerahi Honorable Mention kepada Jakarta.
Memiliki 260 halte yang tersebar dalam 13 koridor, Public Service Obligation (PSO) TransJakarta bertambah sepuluh kali lipat, dari Rp333.084.520 pada 2011 menjadi Rp4.197.240.979 pada 2020. Pada 2019, fasilitas bus TransJakarta terintegrasi dengan dua moda transportasi lain yakni MRT di Bundaran HI dan LRT di Jalan Pemuda.
PT TransJakarta juga menargetkan dapat mengoperasikan 100 armada bus listrik di Jakarta pada tahun depan. Adapun hal itu dilakukan, salah satunya untuk mengurangi emisi gas buang di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Upaya kami untuk memperbaiki kualitas-kualitas udara tentunya tidak hanya dari upaya memperbaiki layanan angkutan umum dengan melakukan peremajaan. Di dalam Ingub pun masih ada beberapa tugas yang dibebankan ke Dinas Perhubungan untuk segera direalisasikan dalam waktu dekat," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo.
Saat ini, ketiga armada bus listrik tersebut masih dalam tahap pra uji coba untuk mengenali kebutuhannya. Setelah itu, pihak TransJakarta akan mengurus berbagai perizinan untuk bus tersebut.
Peningkatan jumlah penumpang tentu sejalan dengan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengoptimalkan manfaat sistem BRT TransJakarta. Pemprov DKI menambah jumlah aramada dalam tiga tahun terakhir sejak 2017 hingga 2019. Rinciannya pada 2017 jumlah armada sebanyak 2.380, 2018 sebanyak 3.017, dan 2019 sebanyak 3.548 bus. BRT pertama di Asia Tenggara dan Selatan ini ditargetkan mencapai 3.565 unit pada akhir 2019.
ADVERTISEMENT
Penambahan armada ini memang sejalan dengan target Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, yang menargetkan 10.047 armada armada kecil, sedang, serta besar menjadi saling terintegrasi, dalam layanan Jak Lingko.
Jak Lingko merupakan sistem transportasi terintegrasi, baik dalam hal rute, prasarana , maupun pembayarannya. Integrasi ini tidak hanya melibatkan antar bus besar, medium, kecil dan TransJakarta, tetapi juga transportasi berbasis rel yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta seperti MRT dan LRT.
Sebagai bagian dari moda transportasi Jakarta secara keseluruhan, Jak Lingko memberlakukan sistem pembayaran cashless dengan kartu Jak Lingko bertarif maksimal Rp 5.000 per tiga jam, khusus untuk transportasi berbasis jalan. Jadi jika Anda naik bus TransJakarta pukul 07.00, lalu naik angkot yang sudah berlogo Jak Lingko pukul 08.30, dan kembali naik bus TransJakarta pukul 10.00, maka saldo dalam kartu Jak Lingko Anda akan berkurang Rp 5.000.
ADVERTISEMENT
Kartu Jak Lingko seharga Rp 30.000 yang bersaldo Rp 10.000 dapat diisi ulang melalui ATM Bank DKI dan BNI dan dapat dibeli di halte busway dan bus kecil yang sudah berlogo Jak Lingko. Dengan semua fasilitas dan moda transportasi yang telah disediakan tersebut, Pemprov DKI Jakarta berharap pihaknya dapat berkolaborasi dengan masyarakat mengurangi kemacetan dan polusi dengan kendaraan umum.