Perindo: Jokowi Tak Bahas Amandemen di Pertemuan Parpol Koalisi Nonparlemen

2 September 2021 10:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Perindo, Ahmad Rofiq Foto: Akbar Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Perindo, Ahmad Rofiq Foto: Akbar Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Usai bertemu dengan parpol koalisi di parlemen, Presiden Jokowi kembali menggelar pertemuan dengan parpol koalisi nonparlemen di Istana, Rabu (1/8) kemarin. Sekjen Perindo Ahmad Rofiq yang ikut dalam pertemuan menegaskan tak ada pembahasan wacana amandemen UUD 1945 dalam pertemuan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ada 5 partai [yang ikut pertemuan]. Perindo, PSI, PKPI, PBB, Hanura. Amandemen tidak dibahas," kata Rofiq, Kamis (2/9).
Dalam pertemuan itu, kata dia, Jokowi hanya menyampaikan terkait perkembangan penanganan COVID-19 hingga urgensi pemindahan ibu kota.
"Presiden menyampaikan terkait dengan progress penanganan COVID dan vaksinasi serta dampak terhadap ekonomi. Presiden juga menyampaikan terkait dengan pentingnya pemindahan ibu kota," kata dia.
Presiden Jokowi memberi sambutan saat tinjau vaksinasi pelajar dan santri di SMA Beber, Cirebon, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
"[Pemindahan ibu kota] ini bukan untuk gagah-gagahan tapi ini sudah menjadi kebutuhan Indonesia agar terjadi keseimbangan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Kita semua mengapresiasi dan kita semua memberikan dukungan," lanjut Rofiq.
Dia mengatakan seluruh parpol yang ikut dalam pertemuan mendukung segala upaya Jokowi dalam menangani pandemi corona.
"Partai-partai mengapresiasi dan sangat mendukung apa yang sudah dilakukan oleh presiden terkait dengan upaya penanganan COVID ini," kata dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, keputusan Jokowi tak melakukan lockdown sangat tepat karena akan berdampak sangat luas, terutama di sektor kesehatan dan ekonomi.
"Dengan mengambil kebijakan tidak lockdown itu artinya presiden sangat memahami bagaimana memperlakukan COVID ini agar tidak menjadi bencana kesehatan dan bencana ekonomi. Kebijakan ini akhirnya kita juga semua merasakan dampaknya sangat positif. Ekonomi tetap tumbuh dan COVID sangat terkendali," tutupnya.