Peringatan Hari Guru Nasional: Bangkitkan Semangat, Wujudkan Merdeka Belajar

25 November 2020 18:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Avan, guru di Sumenep, Jatim, mengajar dari rumah ke rumah. Foto: Facebook/@Avan Fathurrahman
zoom-in-whitePerbesar
Avan, guru di Sumenep, Jatim, mengajar dari rumah ke rumah. Foto: Facebook/@Avan Fathurrahman
Setiap 25 November, Indonesia memperingati Hari Guru Nasional. Adanya peringatan ini merupakan salah satu cara untuk mengapresiasi kerja keras guru dalam memajukan pendidikan bangsa, sekaligus mencetak generasi muda yang bisa bersaing di kancah dunia.
Pada peringatan hari guru tahun ini, Kemendikbud memotivasi masyarakat agar terus berjuang melawan pandemi COVID-19. Hal ini sejalan dengan semangat yang ditunjukkan oleh para guru untuk bangkit dan berjuang demi keberlanjutan pendidikan di Indonesia, meski di situasi yang serba terbatas seperti sekarang.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, mengungkapkan rasa harunya saat melihat dan mendengar banyak cerita inspiratif dari pengalaman mengajar para guru, terlebih saat pandemi.
"Saya melihat dan mendengar cerita-cerita hebat, dedikasi, kesungguhan bapak dan ibu guru untuk bergerak mencari solusi agar proses belajar anak-anak Indonesia tidak terhenti," katanya dalam sambutan para peringatan Hari Guru Nasional tahun 2020, di Jakarta, Rabu (25/11).
Mendikbud mengamati, para guru telah mencoba berbagai metode pembelajaran. Ada yang melakukan pembelajaran secara daring, ada guru yang mengatur anak didiknya dalam sebuah kelompok belajar berskala kecil lalu didatangi bergiliran, ada pula yang bergilir masuk sekolah, melakukan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Selain itu, banyak pula guru yang mendatangi rumah siswa dan berdiskusi dengan orang tua untuk membantu proses belajar mengajar. Di daerah lain, ada juga yang harus mencari sinyal hingga ke seberang sungai, bukit, dan sebagainya untuk dapat menjalankan pembelajaran.
Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini digelar secara virtual. Foto: kumparan
Oleh karena itu, pada momentum Hari Guru Nasional 2020 Mendikbud menyampaikan rasa terima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada semua guru, tenaga kependidikan, pemerintah daerah, para pemangku kepentingan pendidikan yang telah menciptakan perubahan dan inovasi dalam proses belajar mengajar.
"Dengan semangat juang yang tinggi dan kesabaran Bapak dan Ibu guru, pembelajaran bisa terus berjalan meski dengan segala keterbatasan,” imbuhnya.
Guru memberikan pengarahan kepada murid saat hari pertama masuk sekolah di SDN 11 Marunggi, Pariaman, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
Lebih lanjut, Mendikbud mengatakan, perjuangan guru dan seluruh pemangku pendidikan merupakan bukti bahwa kita semua adalah pewaris semangat para pejuang yang tidak mau menyerah dengan keadaan. Sebab, kita mampu beradaptasi dengan terus belajar, berbagi, dan berkolaborasi.
Peringatan Hari Guru Nasional 2020 diawali dengan pelaksanaan upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Mendikbud. Upacara dilaksanakan secara tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sekaligus disiarkan secara virtual.
Uniknya, Hari Guru Nasional 2020 tidak hanya dilaksanakan upacara bendera, tetapi juga terdapat tayangan spesial yang disiarkan langsung di Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan live streaming YouTube melalui kanal Kemendikbud RI, pada hari Rabu, 25 November 2020, pukul 19.00 WIB.
Acara ini dimeriahkan oleh beberapa bintang tamu, antara lain RAN, Rinni Wulandari, Naura, Nola Be3, Lula Kamal dan Gitabumi Voices. Terdapat juga diskusi interaktif guru dan orang tua bersama Mendikbud dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril.
Sebagai rangkaian dari peringatan Hari Guru Nasional 2020, Kemendikbud juga memberikan apresiasi kepada guru dan tenaga kependidikan. Terdapat 150 guru jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus yang mendapatkan penghargaan kategori guru inovatif dan inspiratif.

Pandemi COVID-19: momentum untuk ciptakan inovasi di bidang pendidikan

Mendikbud mengatakan, selalu ada hikmah dari setiap peristiwa, termasuk di tengah pandemi COVID-19. Oleh karena itu, ia mendorong agar seluruh insan pendidikan menjadikan situasi pandemi sebagai laboratorium bersama untuk menempa mental pantang menyerah dan mengembangkan budaya inovasi.
Menurut Mendikbud, pandemi juga mengajarkan para pemangku kepentingan di bidang pendidikan bahu-membahu, bergotong-royong, dan berkolaborasi mengatasi kompleksitas situasi yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Lebih lanjut, Mendikbud menerangkan bahwa saat ini orang tua begitu aktif terlibat mendampingi anaknya, bahu-membahu memotivasi dan menemani belajar serta turut menjadi guru bagi anak-anaknya di rumah. Jutaan guru dan orang tua giat dalam ribuan webinar dan pelatihan daring, mencari solusi terbaik yang menunjang pembelajaran.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. Foto: dok. kemdikbud.go.id
"Sikap-sikap positif ini, semangat pantang menyerah dan gotong-royong adalah sebuah keteladanan untuk anak-anak kita, murid-murid kita, para penerus bangsa. Kepada semua pihak, lanjutkan kolaborasi yang telah terbentuk dengan baik," tekannya.
Mendikbud mengatakan, pandemi merupakan sebuah momentum untuk memetik pelajaran berharga dalam mengakselerasi penataan ulang sistem pendidikan guna melakukan lompatan dalam menghasilkan SDM unggul untuk Indonesia maju.

Komitmen Kemendikbud perjuangkan hak para pendidik

Guru adalah profesi yang mulia dan terhormat. Kemendikbud sejak awal berkomitmen dan bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan hak para pendidik. Mulai dari rekrutmen guru aparatur sipil negara (ASN), mengembangkan pendidikan, meningkatkan profesionalisme, dan meningkatkan kesejahteraan guru.
Oleh sebab itu, Kemendikbud berupaya memperjuangkan guru-guru honorer. Melalui seleksi yang demokratis, para guru yang berstatus non PNS dapat menjadi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Kuotanya cukup besar sesuai kebutuhan masing-masing daerah. Kami mohon doa Bapak dan Ibu guru agar semua langkah ini berjalan baik dan lancar,” ucapnya.
Kepala Sekolah SMP N 4 Bawang Mulud Sugito (tengah) dan guru Wiyata Bhakti beristirahat di sela-sela perjalananmengantar lembar tugas siswa secara langsung. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
Kemendikbud juga telah menjalankan berbagai kebijakan untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mulai dari bantuan kuota data internet, fleksibilitas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pengalokasian BOS Afirmasi dan BOS Kinerja untuk penanganan COVID-19 di sekolah negeri dan sekolah swasta,
bantuan subsidi upah untuk guru dan tenaga kependidikan non-PNS, kurikulum darurat, program Guru Belajar, laman Guru Berbagi, program Belajar dari Rumah di TVRI, dan seri webinar masa pandemi.
Berbagai upaya ini dilakukan semata-mata untuk menempatkan profesi guru pada tempatnya yang mulia dan terhormat. Mereka telah mempersembahkan pengorbanan yang besar dalam hal waktu, tenaga, bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi murid-muridnya.
“Terima kasih, telah menjadi pelukis masa depan dan peradaban Indonesia,” tutup Nadiem.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan