Peringati Hari Santri Nasional, Ganjar dan ASN di Jateng Sarungan ke Kantor

22 Oktober 2021 14:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan penampilan santri di peringatan Hari Santri.  Foto: Intan Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan penampilan santri di peringatan Hari Santri. Foto: Intan Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada yang berbeda dari penampilan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hari ini. Ganjar yang biasanya ngantor pakai batik setiap Jumat, tiba-tiba berpakaian bak santri lengkap dengan sarung, peci hitam, dan kemeja putih.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Ganjar juga tak mengenakan sepatu sebagai alas kakinya, ia mengenakan sandal selop berwarna coklat. Penampilan ini semakin membuat Ganjar seperti santri dari pondok pesantren.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan penampilan santri di peringatan Hari Santri. Foto: Intan Khansa/kumparan
Ganjar mengatakan, penampilannya hari ini merupakan wujud menyambut atau mangayubagyo peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada Jumat (22/10) hari ini.
"Kita hari ini merayakan Hari Santri, jadi kita ngantor pakai sarung," ujar Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar juga telah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang mewajibkan seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jateng mengantor memakai pakaian ala santri.
SE itu dikeluarkan pada Kamis (21/10) bernomor 450/0014496 tentang Peringatan Hari Santri.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berpakaian ala santri dalam peringatan Hari Santri, Jumat (22/10). Foto: Dok. Pemprov Jateng
"Jadi insyaallah ASN di Pemprov Jateng semua menggunakan sarung dan pakaian santri. Untuk ASN yang beragama lain, boleh menyesuaikan dan tidak wajib," jelas Ganjar.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu semua, Ganjar berharap semua orang bisa meneladani bagaimana perjuangan para ulama, para santri saat Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 dikumandangkan. Resolusi Jihad bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia menyusul datangnya pasukan Inggris menjelang Agresi Militer Belanda II.
"Saat itu, siapa pun di antara kita bisa berkontribusi pada keberlangsungan pembangunan bangsa dan negara. Maka tidak sedikit, pondok pesantren saat itu juga menjadi titik-titik perjuangan. Hari ini, kita teladani semangat para ulama dan para santri itu," terang Ganjar.
Drama Agresi Militer Belanda di HUT ke-72 TNI Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Ganjar juga berpesan, kepada para santri di seluruh Indonesia, untuk mengikuti perkembangan zaman. Santri diharapkan makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.
"Santri itu persis dengan siswa, tapi ilmu agamanya lebih dalam. Sehingga, kalau kita bicara kecerdasan spiritualnya sudah bagus, maka membangun kecerdasan intelektual dan emosionalnya tinggal menyesuaikan saja. Maka, santri ini memang sesuatu yang lengkap. Selamat Hari Santri," kata Ganjar.
ADVERTISEMENT
Selama seharian penuh, Ganjar akan menjalankan tugasnya dengan pakaian ala santri. Kegiatan dimulai dengan menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Jateng, memimpin RUPS Bank Jateng, meninjau pabrik kendaraan listrik dan kegiatan-kegiatan lainnya.
=====
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews