news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perintah Jokowi di HUT ke-74 Polri: Bantu Tangani Corona dan Jaga Pilkada 2020

2 Juli 2020 9:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara tiba dalam Peringatan Ke-74 Hari Bhayangkara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/7).  Foto: Sigid Hermawan/ANTARA FOTO/POOL
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara tiba dalam Peringatan Ke-74 Hari Bhayangkara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/7). Foto: Sigid Hermawan/ANTARA FOTO/POOL
ADVERTISEMENT
Kepolisian Negara Republik Indonesia baru saja merayakan hari jadinya. Instansi penegak hukum itu memasuki usia ke-74 dalam perayaannya di tanggal 1 Juli 2020. Berbagai harapan serta tanggung jawab besar menanti institusi Polri terkait semakin berkembangnya bibit permasalahan yang tak jarang berpotensi memicu gerakan yang mengancam keamanan publik.
ADVERTISEMENT
Tak hanya masyarakat secara umum, Presiden Joko Widodo turut memiliki harapan besar bagi Polri khususnya terkait sejumlah peristiwa dan agenda besar ke depan yang rawan akan munculnya gangguan keamanan publik.
Dalam perayaan di istana negara, Jokowi menuntut hadirnya sinergitas dalam tubuh Polri mulai dari tingkat tertinggi hingga terbawah dalam mengatasi persoalan terlebih di tengah situasi pandemi corona saat ini.
Jokowi juga meminta agar seluruh anggota polisi dapat menjalankan tugasnya mengayomi masyarakat, tetap mengedepankan sisi humanis dan profesionalitas jabatan. Sehingga sosialisasi terkait aturan protokol kesehatan di tengah pandemi dapat diserap dan dijalankan dengan baik oleh masyarakat.
"Keselamatan rakyat adalah yang paling utama, keselamatan dan kepentingan rakyat adalah hukum tertinggi lakukan tugas kemanusiaan ini secara persuasif dan humanis," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Namun harus tetap waspada, cepat tanggap dan tegas dalam menangani setiap pelanggaran hukum dengan menjaga profesionalitas dan kepercayaan rakyat," pungkasnya.
Sinergitas Polri dengan instansi penegak hukum lain juga dipandang penting oleh Jokowi, khususnya bersama Kejaksaan dan KPK. Hubungan baik ketiganya diharapkan Jokowi dapat membantu pemerintah terkait pengawasan penggunaan anggaran penanganan COVID-19 sebesar Rp 695,2 triliun.
"Saya juga perintahkan jajaran Polri, Kejaksaan, KPK untuk terus memperkuat sinergi, kerja sama. Tolong pelaksanaan program penanganan COVID-19 dibantu percepatannya, diawasi penggunaan anggarannya yang sampai Rp 695,2 T dan bahkan bisa lebih besar bila diperlukan," ucap Jokowi.
Ke depan, Jokowi meminta agar tindak pencegahan dapat lebih digalakkan oleh ketiganya. Namun bila dalam praktiknya ditemukan kejanggalan yang berpotensi mengganggu proses pemerintah dalam.penanganan COVID-19, Jokowi berpesan untuk tak ragu menindak tegas siapa pun pelakunya dan dari golongan mana pun.
Sejumlah peserta upacara yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo mengikuti Peringatan ke-74 Hari Bhayangkara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/7). Foto: Sigid Hermawan/ANTARA FOTO/POOL
ADVERTISEMENT
"Kalau ada potensi masalah? Harus diingatkan, kalau ada niat buruk korupsi harus ditindak, gigit saja, tidak boleh ada satupun yang main-main," tegas Jokowi.
Selain pengawasan terkait penggunaan anggaran kebencanaan, Jokowi juga mengingatkan adanya agenda besar di akhir tahun yakni Pilkada 2020 di 270 daerah pada 9 Desember mendatang.
Meski bentuk pengamanan kerap diberlakukan pihak kepolisian pada tiap gelaran Pemilu hingga Pilkada, Jokowi mengingatkan hal itu tak membuat Polri cepat berpuas diri. Ancaman konflik yang diakibatkan adanya kecurangan di Pilkada, hingga tantangan pandemi corona, jelas akan jadi tantangan tersendiri bagi Polri untuk menaklukannya.
Sehingga tak hanya bertanggung jawab menjaga situasi keamanan publik, kepolisian juga dituntut mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Potensi ancaman stabilitas keamanan dalam negeri juga perlu terus diwaspadai terutama menjelang pelaksanaan Pilkada serentak di akhir tahun 2020 di bulan Desember," beber Jokowi.
"Kali ini juga harus menjaga protokol kesehatan. Saya tahu tugas ini tidaklah mudah, namun saya yakin Polri TNI serta penyelenggara dan pengawas Pemilu akan mampu menjalankan tugas ini dengan baik," lanjut dia.
Ilustrasi Kotak Suara. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Harapan lain juga datang dari Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni. Dia berharap HUT Bhayangkara kali ini dapat dijadikan Polri sebagai pelecut untuk lebih serius menangani kejahatan seperti kejahatan siber, pencurian uang, pembobolan data, kejahatan seksual, hingga penyebaran hoaks.
"Kejahatan siber, kita harus makin hati-hati, karena makin banyak jenisnya. Karenanya saya juga mengapresiasi terbentuknya unit penanganan tindak pidana siber Mabes Polri yang serius dan canggih untuk menjawab tantangan-tantangan tadi. Mudah-mudahan unit ini dapat bermanfaat secara optimal dalam menangani kejahatan di dunia siber," tutur Sahroni.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.