Perintah Jokowi di Kalsel: Penghutanan Besar-besaran Kalau Tak Mau Banjir Lagi

18 Februari 2021 12:41 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) meninjau langsung lokasi banjir dari atas jembatan Pekauman didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1). Foto:  Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) meninjau langsung lokasi banjir dari atas jembatan Pekauman didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta para pejabat daerah di Kalimantan Selatan untuk segera melakukan rehabilitasi lahan. Langkah ini diperlukan untuk mencegah terjadinya banjir di wilayah Kalimantan Selatan pada masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Rehabilitasi lahan di Kalimantan Selatan bisa dilakukan dengan penanaman kembali di daerah aliran sungai.
"Saya titip Pak Gubernur dan seluruh Bupati agar intervensi terhadap rehabilitasi lahan itu sangat penting sekali," kata Jokowi saat meresmikan Bendungan Tapin, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Kamis (18/1).
"Penghutanan kembali, penanaman kembali di lahan-lahan terutama yang berkaitan dengan daerah aliran sungai yang ada, perlu segera dilakukan secara besar-besaran. Kalau kita tidak mau lagi terkena banjir di masa-masa yang akan datang," tambahnya.
Jokowi menyebut bencana banjir Kalsel terjadi di sekitar 10 kabupaten. Ia menegaskan hal ini tak bisa terus dibiarkan, pejabat daerah harus mengambil langkah penanganan.
"Kita tahu banjir di Provinsi Kalsel mencakup sebuah area yang sangat luas, kurang lebih 10 kabupaten/kota dan ini memerlukan penanganan yang komprehensif dari hulu sampai hilir," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada Senin lalu (18/1) Jokowi juga sempat melakukan kunjungan kerja ke Kalsel untuk meninjau wilayah yang terdampak banjir.
Anggota TNI AD memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (26/1). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Pada saat itu, Jokowi mengatakan provinsi Kalimantan Selatan sebenarnya sudah tak pernah banjir dalam 50 tahun terakhir.
"Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di provinsi Kalimantan Selatan, "kata Jokowi usai meninjau Jembatan Mataraman, Senin (18/1).
Jokowi menyebut, penyebab banjir besar ini adalah curah hujan tinggi selama 10 hari berturut-turut. Sehingga, Sungai Barito tak bisa menampung curah hujan.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.