Perjuangan Dina Rawat Anaknya yang Idap Kelainan Wajah

6 Desember 2019 19:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dina Oktavia bersama bayinya yang mengidap hydrocephalus. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dina Oktavia bersama bayinya yang mengidap hydrocephalus. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Raut wajah Dina Oktavia (21) nampak tegar, suaranya lantang dan lugas, sesekali ia terkekeh saat muncul candaan dalam obrolan bersama awak media di Rusunawa Gunungsari, Surabaya, Jumat (6/12).
ADVERTISEMENT
Sudah empat hari Dina bersama anaknya, Muhammad Pandhu Firmasyah, bayi enam bulan yang didagnosis dokter memiliki kelainan facial cleft tessier dan hydrocephalus myelomeningocele, tinggal di Rusunawa Gunungsari, Surabaya. Ia dipindahkan oleh Pemprov Jatim yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya agar bayinya, Pandhu, mendapat tempat yang layak.
Pasalnya, rumah yang dikontrak keluarganya di Jojoran STAL Nomor 5B, Surabaya, sempit, kerap bocor bila hujan, dan banyak tikus. Di rumah itu, Dina tinggal bersama ibu dan seorang kakak laki-lakinya. Namun, hanya kakaknya yang bekerja. Selain Dina dan ibunya, kakaknya juga menghidupi istri dan anaknya yang tinggal di Malang.
“Kakak kerjanya di Surabaya, istri dan anaknya di Malang,” ujar Dini di Rusunawa Gubungsari, Surabaya, Jumat (6/12).
Dina Oktavia bersama bayinya yang mengidap hydrocephalus. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Dina mengaku kerap digigit tikus selama tinggal di rumah itu, termasuk saat mengandung bayi Pandhu. “Waktu hamil digigit bahkan sempat seminggu digigit 2 kali. Kemungkinan besar (jadi penyebab kelainan Pandhu). Karena waktu hamil enggak pernah makan-makan obat apa pun (aneh-aneh). Rutin periksa ke dokter,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Usia hamil 6 bulan USG dan dibilang pertumbuhan wajahnya tidak sempurna,” imbuhnya.
Ia bercerita, Pandhu bakal kembali menjalani operasi usai operasi pertama pada 26 November lalu. Nantinya, Pandhu bakal melakukan bedah operasi plastik pada jari tangan dan kakinya. Kemudian, operasi plastik wajahnya. Operasi itu menggunakan asuransi BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) kelas 3 di RSUD dr Soetomo.
“Nanti nunggu waktu 1-2 bulan lagi akan ada operasi bedah plastik untuk memperbaiki tubuhnya Pandhu yang enggak terbentuk sempurna,” kata Dina.
“Jari tangan, jari kaki, (lanjut) wajah. Bertahap,” imbuhnya.
Dina Oktavia bersama bayinya yang mengidap hydrocephalus. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Selain itu, rencananya, Januari 2020 ia bakal menggelar akikah untuk Pandhu. Dana untuk akikah diterima Dina dari sejumlah donatur yang membagi rezeki kepadanya. Memang sejak kisahnya viral di pesan WhatsApp, Dina mendapat simpati dari berbagai pihak. Salah satunya istri Wakil Gubernur Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak, yang datang menjenguknya.
ADVERTISEMENT
“Mau akikah dua kambing dari uang donasi,” jelasnya.
Terkait hubungannya dengan sang suami, Dina mengaku keduanya memang sudah berkonflik sejak sebelum Pandhu lahir. Azis kini tak lagi tinggal serumah dengannya karena kondisi rumah yang sempit. Meski demikian, Azis masih menemani Dina saat melahirkan anak semata wayang mereka.
Menurut Dina, sejak November lalu, konflik keduanya semakin meruncing sehingga perempuan 20 tahun ini memutuskan untuk meminta cerai. Permintaan itu diiyakan oleh Azis, hanya saja proses perceraian belum diurus.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, Azis mengaku masih membiayai Dina dan Pandhu meski mereka tak lagi hidup serumah. Azis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu biaya perawatan Pandhu.
"Saya mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang membantu anak saya, Pandhu. Sangat membantu sekali, itu saja dari saya,” ujar Azis.
ADVERTISEMENT