Perjuangan Warga Ekuador Mencari Jenazah Ayahnya, dari RS hingga Kontainer

27 Mei 2020 13:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria terlihat di sebelah peti mati logam yang dibuat di bengkel logam saat penyakit coronavirus (COVID-19) membanjiri otoritas sanitasi, di Guayaquil. Foto: REUTERS/Vicente Gaibo
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria terlihat di sebelah peti mati logam yang dibuat di bengkel logam saat penyakit coronavirus (COVID-19) membanjiri otoritas sanitasi, di Guayaquil. Foto: REUTERS/Vicente Gaibo
ADVERTISEMENT
Sudah dua bulan Dolores Centeno mencari jasad ayahnya. Setiap kamar mayat dan kuburan di kota Guayaquil, Ekuador, telah didatanginya tetapi hasilnya nihil.
ADVERTISEMENT
Kini, di tengah rasa frustrasinya, Dolores mencari ke tempat terakhir. Dia menunggu di pelabuhan, mengamati setiap peti kemas yang datang sembari berharap jenazah ayahnya berada di dalamnya.
Ya, Pada Maret dan April, Guayaquil dihantam penyebaran virus corona dahsyat sehingga membuat rumah sakit kewalahan menangani pasien. Tak hanya itu, jenazah yang meninggal akibat corona pun tak tertampung.
Banyak jasad dibiarkan tergeletak di tepi jalanan dengan hanya ditutupi selembar kain putih. Pihak keluarga pun tak bisa berbuat banyak selain menaruh jasad keluarga mereka di depan rumah dengan harapan diambil pihak berwenang.
Pemerintah sebelumnya membentuk gugus tugas untuk mengumpulkan jenazah dan memasukkannya ke dalam kontainer. Akan tetapi, masalah menjadi runyam setelah banyak jasad yang hilang atau tak teridentifikasi sehingga membuat keluarga kelimpungan mencari dari mulai di rumah sakit hingga kini di kontainer.
ADVERTISEMENT
Kepolisian setempat menyatakan terdapat lebih dari 130 jenazah yang berada di dalam kontainer saat ini. Mereka belum bisa diambil pihak keluarga karena masih menunggu untuk diidentifikasi.
Dolores mengisahkan ayahnya meninggal pada akhir Maret lalu akibat masalah pernapasan. Akan tetapi, tak ada keterangan tertulis dari pihak rumah sakit terkait penyebabnya meninggal dunia.
Jenazah yang tertutup terlihat di luar pusat kesehatan Kementerian Kesehatan Publik Ekuador di Guayaquil, Ekuador. Foto: REUTERS / Vicente Gaibor del Pino
Dia mengaku pernah ditanya oleh petugas forensik apakah ayahnya memiliki bekas luka.
“Dia (ayah saya) punya dua bekas luka, yang paling besar ketika habis operasi hati dan satunya dari operasi hernia,” ujar Dolores seperti dikutip Reuters.
Menyikapi kondisi itu, Menteri Dalam Negeri Paula Romo mengatakan pemerintah tengah bekerja sama dengan dokter forensik dan ilmuwan untuk mengidentifikasi jenazah.
ADVERTISEMENT
“Setiap hari ada perkembangannya, sedikit demi sedikit,” kata Paula.
Mayat-mayat Korban Corona di Ekuador Terlantar di Jalanan Foto: REUTERS/handout/stringer
Saat ini, Ekuador memiliki lebih dari 37 ribu kasus positif corona dengan sekitar 3.000 kematian. Akan tetapi, jumlahnya bisa saja dua kali lipat mengingat sedikitnya tes yang dilakukan terhadap warganya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.