Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Perjuangan Xia Boyu, Lelaki Tanpa Kaki yang Ingin Taklukkan Everest
6 April 2018 16:35 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Pendaki asal China yang kehilangan dua kakinya karena membeku di Everest empat dekade lalu berharap dapat kembali mendaki dan mencapai puncak gunung tertinggi di dunia itu. Hal itu ia ungkapkan setelah mahkamah tinggi Nepal mencabut peraturan pemerintah yang melarang difabel (tidak memiliki dua kaki) untuk mendaki.
ADVERTISEMENT
Xia Boyu, adalah orang difabel tanpa dua kaki pertama yang diberikan izin untuk mendaki Gunung Everest setelah peraturan itu resmi dicabut.
Awalnya, Xia sempat putus asa ketika peraturan tersebut diberlakukan sehingga menjadi penghalang bagi dirinya untuk mendaki puncak tertinggi di dunia itu.
"Saya panik setelah mendengar berita itu, karena itu berarti saya tidak bisa memenuhi impian saya. Saya berpikir, 'bagaimana saya bisa mendapatkan izin pendakian?’” Kata Xia seperti dilansir AFP, Jumat (6/4).

Namun, bulan lalu, kelompok advokasi disabilitas berhasil memenangkan gugatan atas peraturan pelarangan itu di pengadilan tinggi Nepal. Kelompok tersebut berargumen bahwa peraturan itu bertentangan dengan konvensi PBB tentang hak-hak penyandang cacat (difabel).
Kesempatan ini merupakan percobaan ke-5 yang dilakukan oleh Xia untuk menaklukkan Gunung Everest.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada 1975, ia merupakan bagian dari tim nasional China yang mencoba mendaki gunung itu. Namun sayang, cuaca buruk menguburkan mimpinya untuk sampai ke puncak. Kekurangan oksigen serta paparan suhu yang dingin, telah membekukan kedua kaki Xia sehingga harus diamputasi.
Namun Xia tidak putus asa. Pada 2014 ia kembali mencoba mendaki gunung Everest. Namun nahas, longsoran salju kala itu menewaskan 16 orang sehingga ia harus membatalkan ekspedisinya.
Xia kembali di tahun berikutnya, sayang di percobaannya kali ini, Xia kembali harus menerima kenyataan karena musim pendakian dihentikan akibat gempa bumi dahsyat menerjang Nepal. Bahkan, gempa dahsyat itu menewaskan 9.000 orang.

Upayanya yang terakhir adalah pada tahun 2016. Namun, cuaca buruk kembali menghalanginya. Ia harus kembali, padahal saat itu posisinya hanya berjarak 200 meter dari puncak.
ADVERTISEMENT
"Mendaki Gunung Everest adalah impian saya. Ini adalah tantangan pribadi, tantangan takdir saya," kata Xia.
Pemandu pendakian Xia, Dawa Gyalje Sherpa --yang telah mencapai puncak gunung tertinggi sebanyak 8 kali-- berharap dalam pendakian Xia kali ini berhasil.
"Dia sudah berlatih mendaki tangga setinggi 8.000 meter. Saya berharap dia dapat menggapai mimpinya," kata Sherpa.