Perkumpulan Pendeta Maluku Belajar ke Ganjar soal Kepemimpinan Toleran di Jateng

12 September 2022 12:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima kunjungan para pendeta gereja di Maluku di Puri Gedeh, Kota Semarang pada Minggu (11/9/2022) sore. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima kunjungan para pendeta gereja di Maluku di Puri Gedeh, Kota Semarang pada Minggu (11/9/2022) sore. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Jawa Tengah (Jateng) dinilai sebagai salah satu provinsi dengan tingkat toleransi dan kerukunan antarumat beragama tertinggi di Indonesia. Hal itu membuat Jateng menjadi barometer nilai-nilai kerukunan dan banyak komunitas keagamaan berdatangan untuk studi banding hingga belajar dari Jateng.
ADVERTISEMENT
Kali ini, giliran perkumpulan pendeta gereja di Maluku berkesempatan studi banding ke Jateng. Mereka juga menemui Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, di Puri Gedeh, Kota Semarang, pada Minggu (11/9) sore.
Ketua Gereja Protestan Maluku Elifas Tomix Maspaitella mengatakan, ia bersama para pendeta yang berjumlah sekitar 75 orang itu ingin belajar langsung ke Ganjar karena dianggap sebagai pemimpin yang mampu menjadikan warga Jateng begitu toleran di tengah banyaknya perbedaan yang ada.
"Kami sebenarnya belajar dari model-model kepemimpinan seorang gubernur yang memimpin sebuah provinsi yang majemuk dan indeks toleransinya sangat tinggi," ungkap Elifas usai menemui Ganjar.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima kunjungan para pendeta gereja di Maluku di Puri Gedeh, Kota Semarang pada Minggu (11/9/2022) sore. Foto: Dok. Istimewa
Elifas menilai Ganjar memiliki gaya berpikir keagamaan yang berbeda untuk menyatukan semua perbedaan yang ada di masyarakat. Itulah yang ingin dipelajari para pendeta dan menerapkan ilmu-ilmu yang didapat ke daerahnya.
ADVERTISEMENT
Selain belajar ke Ganjar, para pendeta itu juga bertemu Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Menariknya, para pendeta ini juga akan belajar ke salah satu pondok pesantren di Salatiga soal kepemimpinan dan pendampingan umat beragama.
"Jadi kami merasa model yang seperti itu harus kami pahami setidaknya bagaimana merangkul yang berbeda pemahaman, dari gaya berpikir keagamaan yang mainstream dengan gaya berpikir yang lain supaya dia bisa terus direkatkan," ucap Elifas.
Sementara itu, Ganjar menjelaskan poin terpenting dari pertemuan dengan setiap tokoh agama adalah untuk bersama-sama berkomitmen merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di tengah perubahan dunia yang begitu cepat.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima kunjungan para pendeta gereja di Maluku di Puri Gedeh, Kota Semarang pada Minggu (11/9/2022) sore. Foto: Dok. Istimewa
Menurutnya, setiap warga negara yang baik dan memiliki semangat toleransi serta kerukunan beragama yang tinggi pasti tidak ingin bangsanya terbelah hanya karena perbedaan. Ganjar meminta masyarakat beragama harus mampu menerima setiap perbedaan yang ada agar tidak ada konflik horizontal.
ADVERTISEMENT
"Spirit yang luar biasa adalah bagaimana merawat NKRI, merawat nilai-nilai Pancasila dalam dinamika dunia yang luar biasa dalam perubahan dunia yang turbulensi. Tapi tetap kita jaga nilai-nilai itu," ujar Ganjar.
"Intinya tidak ada keikhlasan dari mereka kalo negara ini pecah, tak ada keikhlasan kalo terjadi konflik horizontal. Ini yang kemudian mereka serius belajar dan berkeliling ke banyak tempat," sambung Ganjar.