Perludem: Jangan Jadikan Pandemi Alasan Perpanjang Masa Jabatan Presiden

18 Agustus 2021 11:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Isu perpanjangan masa jabatan presiden dan wakil presiden bersama dengan anggota parlemen kembali menjadi perbincangan. Hal ini karena pandemi yang belum bisa dipastikan kapan berakhir, sehingga memunculkan opsi menunda pelaksanaan Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Terkait isu tersebut, Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati menilai tak seharusnya pelaksanaan pemilu yang sudah dijadwalkan dalam UU ditunda hanya karena alasan pandemi COVID-19.
"KPU sudah bikin skema tahapannya seperti apa. Jangan sampai pandemi dijadikan alasan untuk meneruskan gagasan perpanjangan masa jabatan presiden," kata Khoirunnisa, Rabu (18/8).
Dia menilai masih cukup waktu menuju 2024 untuk menyiapkan ketentuan pelaksanaan pemilu di masa pandemi. Sehingga bisa disesuaikan dengan menjunjung tinggi protokol kesehatan.
Ilustrasi Surat Suara Pemilu 2019. Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
"Di Pilkada 2020 yang lalu memang ada usulan untuk menunda pilkada karena pada saat itu instrumen regulasinya mengatur pilkada dalam situasi normal. Sementara untuk 2024 nanti kita masih punya waktu untuk mempersiapkannya," ujarnya.
Pelaksanaan Pilkada 2020 juga menurutnya bisa dijadikan pengalaman dalam melaksanakan pemilu ke depan. Tentunya dengan lebih spesifik lagi ketentuannya agar menghindari terjadinya peningkatan COVID-19 saat Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk mempersiapkan pemilunya justru kita masih punya waktu. Bisa disiapkan bagaimana mitigasi pemilu saat pandemi. Kita punya pengalaman Pilkada 2020. Tentu sudah ada evaluasinya apa yang harus disiapkan," tuturnya.
"Misalnya memberikan alternatif kepada pemilih untuk dapat memberikan suaranya. Selama ini pemilih hanya bisa memilih via TPS. Dengan adanya alternatif seperti memilih lewat pos, pemilihan pendahuluan tentu bisa mengurai kerumunan di TPS pada hari H," pungkasnya.