news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perludem Kritik Cak Imin: Apa Pemilu Harus Digelar Berdasarkan Kondisi Ekonomi?

24 Februari 2022 16:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati.  Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terkait wacana penundaan Pemilu 2024 demi momentum perbaikan ekonomi menuai banyak kritik. Salah satunya, Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, pemilu merupakan agenda nasional. Jadi, semua pihak harus bersiap ikut serta dalam Pemilu 2024, bukan malah menunda pemilu demi menunggu momentum perbaikan ekonomi.
“Apakah setiap kali pemilu harus dilakukan berdasarkan kondisi ekonomi? Apakah menyelenggarakan pemilu harus wait and see? Salah satu prinsip penyelenggaraan pemilu demokratis adalah kepastian hukum," ujar Khoirunnisa saat dihubungi kumparan, Rabu (24/2).
"Saya rasa pemilu lima tahunan ini sudah menjadi siklus, sehingga seharusnya semua pihak bersiap dengan adanya agenda nasional ini. Bukan malah sebaliknya,” lanjut dia.
Lagipula, kata Khoirunnisa, tidak ada jaminan dalam dua tahun kondisi ekonomi Indonesia menjadi lebih stabil. Jika melihat pengalaman Pilkada 2020, saat itu argumentasi untuk tetap menyelenggarakan pilkada adalah stimulus ekonomi.
ADVERTISEMENT
Pilkada dinilai dapat mendukung perekonomian sehingga saat itu tak perlu ada penundaan pilkada. Jadi, Khoirunissa menilai alasan ekonomi untuk menunda Pemilu 2024 sungguh tidak pas.
Ilustrasi Surat Suara Pemilu 2019. Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
“Apa yang bisa menjamin dalam waktu dua tahun kondisi ekonomi akan lebih stabil? Selain itu alasan pandemi pun juga tidak pas. Tentu kita masih ingat bahwa kita menyelenggarakan Pilkada 2020 di masa pandemi. Pada waktu itu argumentasi tetap menjalankan pilkada adalah stimulus ekonomi," kata dia.
Lebih lanjut, Perludem menilai, penundaan pemilu satu atau dua tahun bukan hanya bakal mencederai demokrasi. Melainkan, tidak sesuai dengan konstitusi yang berlaku di Indonesia.
Khoirunissa mengingatkan, tahapan pemilu sudah semakin dekat. Daripada sibuk melempar wacana penundaan pemilu, ia mengajak semua pihak untuk mempersiapkan Pemilu 2024. Apalagi, Pemilu 2024 bakal digelar serentak antara pileg, pilpres, dan pilkada.
ADVERTISEMENT
"2024 memang akan berpotensi menjadi pemilu yang kompleks. Dibutuhkan adanya inovasi, oleh sebab itu semua pihak fokus ke sana," tutup dia.
Penulis: Nova Sinambela