Permudah Evakuasi, Risma Usul Pasang Tanda di Rumah Difabel dan Lansia

21 Juli 2021 11:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Trotoar DKI Jakarta yang ramah difabel. Foto: Dok. Diskominfotik Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
com-Trotoar DKI Jakarta yang ramah difabel. Foto: Dok. Diskominfotik Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Mensos Tri Rismaharini mengusulkan adanya tanda khusus di tiap rumah yang memiliki anggota keluarga difabel atau kondisi disabilitas dan lansia. Tanda khusus ini, menurut Risma berperan penting bagi tim evakuasi saat terjadinya bencana alam.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya boleh mengusulkan, sebetulnya saya sudah membuat edaran untuk di rumah-rumah itu diberikan tanda kalau ada yang disabilitas (difabel) tunarungu atau lansia diberikan tanda," ujar Risma dalam arahannya yang disiarkan secara virtual via akun YouTube Linjamsos Kemensos, Rabu (21/7).
Meski terbilang sepele, Risma menganggap tanda khusus itu jelas dapat meminimalkan potensi korban jiwa. Tanda itu, kata Risma, dapat menjadi informasi bagi tim evakuasi bahwa di rumah tersebut ada anggota keluarga yang membutuhkan bantuan ekstra.
"Sehingga kalau terjadi misalnya arahan untuk segera mengungsi misalkan sudah levelnya level membahayakan dan harus mengungsi, maka yang bersangkutan, beliau-beliau itu (tim evakuasi) mengerti dan panjenengan (Anda) semua tahu bahwa oh di situ ada lansia, oh di situ ada disabilitas misalnya tunanetra dan sebagainya yang dia tidak tahu dan tidak mengerti apa yang terjadi (bencana) di luar sana," ucap Risma.
Seorang warga difabel, Gading Oga Saputra mencoba motor listrik roda tiga saat kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (16/5/2021). Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Hal itu diusulkannya, setelah melihat sejumlah peristiwa bencana di beberapa daerah. Menurut Risma, kelompok lansia, difabel, hingga anak-anak, banyak yang menjadi korban.
ADVERTISEMENT
"Kita harus tahu sampai masyarakat kita sampai anak-anak, sampai lansia, termasuk yang difabel banyak korban difabel terutama dia tuli, dia tunanetra, dia tidak bisa mendengar, dia tidak tahu apa yang terjadi. Sehingga saat orang melarikan diri kemudian beliau-beliau itu jadi korban karena tidak tahu dan tidak mengerti dan juga harus bagaimana," ungkap Risma.
Oleh karena itu, Risma meminta usulannya itu tak dianggap remeh dan dapat segera diterapkan di setiap rumah di wilayah rawan bencana.
"Karena itu saya mohon mungkin taruhlah tidak bisa memberi tanda secara detail tapi berilah tanda apa silang atau dan sebagainya," kata Risma.