Permukiman Jadi Klaster Corona Terbanyak di Jatim dan DKI: Warung hingga Arisan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Dewi, klaster permukiman justru menjadi penyumbang terbanyak kasus positif COVID-19 di Indonesia.
"Kita mengambil klaster di DKI Jakarta, Jawa Timur juga sama, bahwa klaster tertinggi yaitu klaster yang berasal dari permukiman atau lokal transmisi," ungkap Dewi dalam diskusi di YouTube BNPB, Senin (3/8).
"Jadi ada seseorang yang positif yang dia tulari keluarganya, keluarganya keburu belanja ke warung, ikut arisan, akhirnya mengenai orang-orang lain dalam satu wilayah yang sama," lanjutnya.
Selain itu, sumber penularan kedua terbanyak yakni dari klaster pasar dan tempat pelelangan ikan. Kemudian disusul dengan klaster fasilitas kesehatan di urutan ketiga.
"Ketiga, klaster fasilitas pelayanan kesehatan, karena di sana pasti risikonya juga pasti tinggi, yang datang orang-orang yang punya gejala dan sakit," jelas Dewi.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan Klaster Perkantoran?
Perkantoran tercatat sebagai klaster keempat terbanyak. Ia menjelaskan, klaster ini terbentuk karena sudah banyak aktivitas masyarakat yang berangsur normal.
"Kembali ketika masyarakat mulai beraktivitas, mau tak mau kita bertemu banyak orang," ucap dia.
Lebih lanjut, Dewi mengingatkan aktivitas di rumah ibadah hingga kegiatan sosial juga masih berisiko tinggi. Sehingga, ia meminta semua pihak tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Kalau misalnya kita ketemu banyak orang, entah tahlilan, pengajian, pernikahan. Ini pernikahan sudah mulai banyak nih, lamaran, segala macam ini harus hati-hati. Artinya tetap harus melakukan protokol kesehatan," pungkas Dewi.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona