Pernikahan di Era New Normal

13 Juni 2020 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nuni menunjukkan tanda ucapan terima kasih kepada calon suaminya, Satrio lewat layar handphone sebelum melangsungkan prosesi akad nikah. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nuni menunjukkan tanda ucapan terima kasih kepada calon suaminya, Satrio lewat layar handphone sebelum melangsungkan prosesi akad nikah. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi banyak pasangan, pernikahan merupakan momen sakral yang diharapkan terjadi sekali seumur hidup. Tidak heran, jika mereka yang memutuskan untuk menikah akan mempersiapkan segalanya dengan matang.
ADVERTISEMENT
Mulai dari mencari tanggal yang tepat, menyiapkan tempat, memesan gaun pengantin impian, memilih dekorasi, hingga membuat undangan yang seragam dengan tema pernikahan.
Nuni merapikan kerudungnya saat bersiap melangsungkan pernikahan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Nuni memegang gaun pengantin yang akan dipakai saat melangsungkan pernikahan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Namun sayang, di tengah pandemi virus corona yang melanda dunia, termasuk Indonesia, banyak pasangan yang terpaksa harus menunda resepsi pernikahan dan hanya melakukan akad secara sederhana di Kantor Urusan Agama (KUA).
Tak hanya itu, tamu undangan pun harus dibatasi karena harus mengikuti standar peraturan menikah di era new normal dari pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona.
Hal ini yang dialami pasangan Nuni dan Satrio. Mereka terpaksa menunda keinginannya untuk melangsungkan pernikahan sesuai dengan impiannya. Keduanya harus melangsungkan akad nikah dengan protokol kesehatan dan secara singkat di KUA Bekasi Utara.
Seorang rias pengantin merapikan kerudung Nuni saat bersiap melangsungkan pernikahan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Nuni memakai masker bersiap melangsungkan pernikahan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Tadinya kami ingin menikah di lokasi yang memang sudah jadi impian, makanya kami sempat sedih. Karena saya dan Satrio juga sudah menyusun rencana pernikahan ini sejak tahun lalu, setelah tunangan. Tapi sayangnya, kami harus sedikit bersabar dan taat peraturan demi kebaikan bersama," ungkap Nuni yang ditemui kumparan usai melangsungkan prosesi akad nikah pada Jumat (12/6).
Suasana persiapan prosesi akad nikah di Kantor KUA Bekasi Utara. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Seperti mengantre ke dokter, Nuni dan Satrio harus menunggu giliran untuk dipanggil dan melaksanakan akad nikah. Mereka ditemani keluarga dan kerabat yang tak banyak.
ADVERTISEMENT
Mengenakan blouse warna putih dan batik yang senada dengan pasangannya, Nuni sengaja memilih busana yang sederhana. Tak perlu ribet pakai baju adat atau berdandan berjam-jam.
Pasangan pengantin Satrio dan Nuni menggunakan masker saat melaksanakan prosesi akad nikah di Kantor KUA Bekasi Utara. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Layar handphone yang merekam pasangan pengantin Satrio melaksanakan prosesi akad nikah di Kantor KUA Bekasi Utara. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Selama prosesi, keduanya tampak mengenakan masker putih. Ijab kabul dengan penghulu pun dilakukan dengan memakai sarung tangan.
Meski sempat sedih karena hanya menikah di KUA, tapi setelah dijalani ternyata Nuni dan Satrio justru senang karena merasa prosesnya lebih sederhana dan tidak perlu ada prosesi adat yang memakan waktu lama, cukup 30 menit saja dan mereka sudah resmi jadi pasangan suami istri.
Satrio menggunakan sarung tangan saat melaksanakan prosesi akad nikah di Kantor KUA Bekasi Utara. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pasangan pengantin Satrio dan Nuni menggunakan masker saat melaksanakan prosesi akad nikah di Kantor KUA Bekasi Utara. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Pasangan pengantin Satrio menggunakan masker mencium kening Nuni usai melaksanakan prosesi akad nikah di Kantor KUA Bekasi Utara. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Tanda ucapan terima kasih dari pasangan pengantin Satrio dan Nuni. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona!
ADVERTISEMENT