Persiapan Haji 2022: Menag Tinjau Hotel hingga Katering di Madinah

24 Mei 2022 7:30 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meninjau hotel yang akan ditempati jemaah haji Indonesia di Madinah. Foto: Kemenag RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meninjau hotel yang akan ditempati jemaah haji Indonesia di Madinah. Foto: Kemenag RI
ADVERTISEMENT
Kementerian Agama menggelar simulasi pelayanan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPHI) Arab Saudi 2022 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (21/5).
ADVERTISEMENT
Simulasi digelar sebagai implementasi atas materi pelatihan bagi sekitar 828 PPIH Arab Saudi haji sejak 16 Mei. Sementara jemaah yang mengkonfirmasi keberangkatan total ada 92.246 orang termasuk cadangan.
PPIH Arab Saudi yang terdiri dari Kemenag, Kemenkes, TNI, Polri, termasuk media, sudah dibagi dalam 3 tempat penugasan. Yaitu daerah kerja (Daker) Bandara, Daker Madinah, dan Daker Makkah.
"Gladi posko dalam rangka simulasikan kegiatan di Daker Bandara, Daker Madinah, dan Daker Makkah, sehingga kami instruksikan kepada petugas agar bisa dilaksanakan dengan baik," ucap Kasubdit Bina Petugas Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Suvianto.
Petugas melepas keberangkatan jemaah haji dari Mina dalam simulasi pelayanan PPIH di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (21/5/2022). Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Gladi posko dibagi menjadi tiga babak dalam tiga tempat. Pertama kedatangan jemaah haji gelombang I ke Bandara Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdulaziz (AMMA) Madinah. Mereka dilayani petugas haji untuk pemeriksaan imigrasi hingga bagasi.
ADVERTISEMENT
Yang menarik, jemaah disimulasikan menghadapi masalah seperti sakit sehingga perlu penanganan petugas/PPIH yang sudah dibagi ke beberapa sektor di bandara.
emaah dari bandara Madinah tersebut kemudian dibawa menggunakan bus menuju pemondokan masing-masing yang telah ditetapkan.
Babak kedua adalah kedatangan jemaah gelombang II ke Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah. Setelah sejumlah pemeriksaan, mereka dibawa ke pemondokan masing-masing.
Salah seorang jemaah pria disimulasikan mengalami stres sehingga mengamuk dan melarikan diri saat tiba di pemondokan. Tapi dengan sigap sejumlah petugas termasuk pengamanan bisa menenangkan dan membawa kembali jemaah dengan rombongan.
Jemaah wanita kelelahan di Padang Arafah dan ditangani petugas haji dalam simulasi pelayanan PPIH di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (21/5/2022). Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Pada simulasi lain, seorang jemaah yang baru turun dari bus di pemondokan, mengamuk karena kehilangan istri di bandara. Begitu juga ada seorang ibu yang mengamuk karena ingin pulang ke tanah air sehingga perlu disikapi petugas.
ADVERTISEMENT
Babak ketiga dalam simulasi adalah gelaran puncak haji yang disebut Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Panitia memastikan seluruh petugas haji siap melaksanakan tugas melayani, membina, dan melindungi jemaah haji.
"Persiapan kami sudah yakini hampir 90 persen tinggal keberangkatan," ucap Suviyanto.
Petugas memberikan penjelasan kepada jemaah yang baru tiba di tenda, Padang Arafah dalam simulasi pelayanan PPIH di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (21/5/2022). Foto: Muhammad Iqbal/kumparan

Puncak Haji Diprediksi Saat Puncak Panas

Sebanyak 100.051 jemaah haji asal Indonesia termasuk petugas akan diberangkatkan ke Arab Saudi pada musim haji tahun 2022. Pemberangkatan pertama pada 4 Juni.
Kemenag memprediksi puncak haji (diperkirakan 9-13 Juli -red) akan terjadi pada puncak musim panas yang suhunya bisa mencapai 50 derajat. Karena itu, jemaah diminta untuk memperhatikan kesehatan mengingat haji adalah ibadah fisik.
"Puncak ibadah bulan Juli adalah puncak tertinggi musim panas di Saudi. Kami imbau jemaah jangan banyak aktivitas di luar (hotel), banyak minum, sehingga tidak terkuras energinya ketika di Armuzna atau Arafah, Muzdalifah, dan Mina," ucap Suviyanto.
ADVERTISEMENT
"Itu puncak panas luar biasa beratnya. Jaga kesehatan, tidak banyak keluar karena panas di luar," imbuhnya.
Menurutnya, puncak haji di Armuzna menjadi titik krusial bagi seluruh jemaah haji dari berbagai negara, karena ibadah yang berat di ruang terbuka sementara suhu sangat panas.
Jemaah umrah yang sedang menunaikan Sai berdoa di Bukit Safa di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (20/5/2022). Foto: YouTube/Qurantvsa
Haji tahun ini diprediksi Haji Akbar karena hari Arafah 9 Dzulhijjah bertepatan dengan hari Jumat. Sehingga penduduk Arab pun akan banyak yang ingin berhaji.
Arafah merupakan padang terbuka di sebelah timur Kota Makkah, jemaah haji akan berdiam diri sepanjang hari meski disediakan tenda. Begitu juga Muzdalifah dan Mina berupa padang terbuka untuk jemaah bermalam, sementara di Mina untuk lempar jumrah.
"Tantangan cukup besar apalagi dua tahun tidak ada haji, artinya harapan jemaah sangat tinggi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Suviyanto mengimbau jemaah untuk mengikuti arahan dari tim kesehatan yang ditugaskan baik di daerah kerja (daker), maupun sektor yang membawahi penginapan jemaah.
Calon penumpang menjalani tes usap antigen di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/3/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO

Bagaimana Jika Calon Jemaah Haji Positif COVID-19 Sebelum Berangkat?

ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi mensyaratkan calon jemaah haji tahun ini harus negatif COVID-19 dalam 72 jam sebelum berangkat. Lalu, bagaimana jika ada calon jemaah yang hasil tes PCR-nya positif COVID-19?
Suviyanto, menjelaskan jemaah yang positif sebelum berangkat akan diisolasi di embarkasi masing-masing.
"Kita imbau 72 jam sebelum berangkat tes PCR. Ketika nanti di sana positif, maka isolasi mandiri. Kita siapkan akomodasi bagi jemaah terpapar di embarkasi masing-masing," ucap Suviyanto.
Jemaah bersangkutan bisa diterbangkan pada kloter berikutnya jika sudah dinyatakan negatif COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sementara, jika jemaah dinyatakan COVID-19 saat tiba di Arab Saudi, maka jemaah akan menjalani karantina lebih dulu sampai dinyatakan negatif COVID-19.
Begitu juga jika dinyatakan positif sebelum pulang ke Tanah Air, jemaah akan isolasi mandiri sebelum diterbangkan.
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengecek layanan jemaah haji di Makkah. Foto: Kemenag

Menag Tinjau Hotel di Madinah untuk Jemaah Haji

Menag Yaqut Cholil Qoumas meninjau kesiapan hotel yang akan dijadikan tempat menginap jemaah haji Indonesia. Peninjauan itu dilakukan Yaqut saat kunjungan kerja ke Arab Saudi.
Ada dua hotel yang didatangi Yaqut dalam kunjungan tersebut. Pertama, Hotel Jiwar al Tsaqifah di wilayah Markaziyah Gharbiyyah. Hotel itu jaraknya 180 meter dari Masjid Nabawi.
Kemudian yang kedua, Hotel Riyadh Azzahra di wilayah Markaziah Syimaliah. Jarak hotel ini ke Masjid Nabawi juga tidak jauh, yakni 240 meter.
ADVERTISEMENT
"Saya puas dengan kondisi hotel yang dikunjungi. Sebagian besar jaraknya dekat dengan Masjid Nabawi. Kondisinya juga siap menerima jemaah," ucap Gus Men.
Tidak hanya soal jarak, Yaqut juga puas dengan fasilitas yang disediakan pihak hotel.
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengecek layanan jemaah haji di Makkah. Foto: Kemenag
Layanan akomodasi jemaah haji Indonesia di Madinah menggunakan sistem full musim dan penyewaan blocking time. Hotel yang disewa terpusat pada tiga wilayah, yakni Markaziyah Syimaliah, Markaziyah Gharbiah, dan Markaziyah Janubiah.
Total ada 29 hotel yang tersebar di tiga wilayah tersebut dengan kapasitas 24.315 jemaah haji.
Jemaah haji Indonesia akan tinggal paling lama sembilan hari di Madinah. Mereka akan menjalani ibadah Arbain (salat berjemaah di Masjid Nabawi dalam 40 waktu).
Setelah itu, jemaah gelombang pertama yang lebih dulu ke Madinah, akan diberangkatkan ke Makkah untuk menjalani proses haji dan setelah itu kembali ke Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Sedang jemaah yang berangkat pada gelombang kedua, lebih dulu ke Makkah. Setelah proses haji, mereka diberangkatkan ke Madinah untuk menjalani Arbain, lalu kembali ke Tanah Air.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meninjau kesiapan layanan katering untuk jemaah haji Indonesia di Madinah. Foto: Kemenag

Menag Tinjau Katering di Madinah: Ada Juru Masak dan Bahan Baku dari Indonesia

Hari kelima kunjungan kerja ke Arab Saudi, Yaqut Cholil Qoumas, meninjau kesiapan layanan katering untuk jemaah haji Indonesia di Madinah.
Menag mengunjungi Nooha Catering Service, salah satu penyedia katering yang akan melayani konsumsi jemaah.
“Saya memastikan setiap dapur katering ada juru masak yang berasal dari Indonesia. Ada juga bahan baku yang diimpor langsung dari Indonesia,” tegas Menag.
Ikut mendampingi, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, dua Staf Khusus Menag Abdul Rohman dan Abdul Qodir, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, serta Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Nasrullah Jasam.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meninjau kesiapan layanan katering untuk jemaah haji Indonesia di Madinah. Foto: Kemenag
Peninjauan dilakukan Menag dan tim juga untuk memastikan sanitasi dapur dalam keadaan bersih. Proses memasak juga menggunakan peralatan yang sesuai dengan standar kesehatan, termasuk ruang penyimpanan bersih dan bahan yang digunakan juga yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Menurut Gus Yaqut, ada 13 perusahaan di Madinah yang dikontrak untuk memberikan pelayanan katering kepada jemaah haji Indonesia. Di Kota Nabi ini, jemaah Indonesia akan mendapatkan layanan konsumsi paling banyak 27 kali dalam rentang sembilan hari.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meninjau kesiapan layanan katering untuk jemaah haji Indonesia di Madinah. Foto: Kemenag

Menag Harap Jemaah Haji Banyak Makan-Minum karena Cuaca Bisa Capai 49 Derajat

ADVERTISEMENT
Musim haji tahun ini diperkirakan terjadi pada puncak musim panas di Arab Saudi. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berpesan agar jemaah disiplin dalam menjaga kondisi fisik.
"Salah satunya adalah dengan memperbanyak minum serta makan yang cukup," ucap Gus Yaqut.
Menurut prakiraan Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi, suhu di Makkah dan Madinah diperkirakan bisa mencapai 49 derajat celsius pada siang hari.
Dalam kunjungan ke Madinah, Gus Yaqut turut meninjau kesiapan Layanan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. KKHI terakhir digunakan pada musim haji tahun 2019 dan sekarang sudah diaktifkan lagi dengan memperbaiki beberapa fasilitas yang ada.
Petugas Penyelanggara Ibadah Haji (PPIH) mengikuti simulasi Haji 2022 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta (21/5). Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
KKHI di Madinah dilengkapi dengan Unit Gawat Darurat (UGD), High Care Unit (HCU), Intensive Care Unit (ICU), rawat inap, serta sarana penunjang lain, misalnya laboratorium, radioaktif, dan USG. Tenaga medis yang akan melayani jemaah, antara lain terdiri atas dokter umum, dokter gigi, spesialis penyakit dalam, spesialis paru, spesialis jantung, spesialis saraf, spesialis anestesi, spesialis THT, spesialis kesehatan jiwa.
ADVERTISEMENT
KKHI juga didukung dengan tenaga kesehatan lainnya seperti tenaga gizi, analis kesehatan, rekam medik, petugas radiologi, surveilans, sanitarian, elektromedik, apoteker, tenaga kefarmasian, dan tenaga administrasi. Untuk menunjang kecepatan layanan, KKHI tahun ini juga menyiapkan 6 mobil ambulans.