Pertama Kali dalam 20 Tahun Terakhir, Jumlah Pekerja Anak di Dunia Meroket

10 Juni 2021 18:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak yang bekerja di pasar Lahore, Pakistan, pada 2017. Diperkirakan ada 12 juta pekerja di bawah umur di Pakistan. Foto: AFP/Arif Ali
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak yang bekerja di pasar Lahore, Pakistan, pada 2017. Diperkirakan ada 12 juta pekerja di bawah umur di Pakistan. Foto: AFP/Arif Ali
ADVERTISEMENT
PBB mengumumkan pada Kamis (10/6) jumlah pekerja anak di bawah umur melesat tajam. Ini adalah yang pertama kalinya dalam 20 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 dunia bahkan berpotensi menyebabkan kasus pekerja anak ini semakin buruk. Puluhan jutaan anak lainnya saat ini terancam menjadi buruh dan tidak bersekolah.
Dalam laporan gabungan oleh Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan UNICEF, disebutkan bahwa pada awal 2020, jumlah pekerja anak di bawah umur mencapai 160 juta.
Hanya dalam kurun waktu 4 tahun sebelum awal 2020, jumlah pekerja anak meningkat hingga 8,4 juta anak. Padahal sebelumnya, sempat tercatat penurunan sampai 94 juta pekerja anak di antara tahun 2000 hingga 2016.
Kini, hampir 1 dari 10 anak di dunia terpaksa menjadi buruh. Negara-negara di Afrika Sub-Sahara menjadi penyumbang terbesar. Afrika Sub-Sahara adalah wilayah benua Afrika selain Afrika bagian utara.
ADVERTISEMENT
Hampir seperempat dari jumlah anak berusia 17 tahun di wilayah Sub-Sahara Afrika sudah menjadi seorang buruh.
Pandemi juga berisiko memperburuk situasi pekerja anak secara signifikan. Kedua organisasi tersebut memprediksikan, hampir 50 juta anak terancam menjadi seorang buruh dalam waktu dua tahun ke depan, jika tak ada aksi nyata sesegera mungkin dikerahkan pada keluarga-keluarga yang terdampak pandemi.
Laporan PBB ini dipublikasikan setiap empat tahun sekali. Dari laporan tersebut, tercatat bahwa jumlah pekerja anak berusia 5-11 tahun meliputi setengah dari jumlah total.
Dari 160 juta pekerja anak, 97 juta di antaranya adalah anak laki-laki dan 63 juta adalah anak perempuan.
Anak-anak yang bekerja di pasar Lahore, Pakistan, pada 2017. Diperkirakan ada 12 juta pekerja di bawah umur di Pakistan. Foto: AFP/Arif Ali
Pekerja anak di usia 5-17 tahun ini dibebani dengan pekerjaan yang tergolong berbahaya, seperti di pertambangan atau di industri dengan menggunakan alat berat. Mereka juga bekerja lebih dari 43 jam setiap pekannya.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan tersebut, hal ini sangat berdampak pada tumbuh kembang, kesehatan, dan pendidikan mereka.
“Angka ini adalah pukulan bagi kita semua,” ujar Kepala ILO, Guy Ryder, di dalam pernyataannya.
“Kita tak bisa hanya diam saja ketika satu generasi anak ini terancam bahaya. Kita berada di momentum yang sangat penting, dan segalanya akan bergantung bagaimana respons kita,” tegasnya.