Pertama Kalinya dalam 74 Tahun, Gedung Biru Korsel Dibuka untuk Umum

18 Mei 2022 12:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang mengunjungi Gedung Biru kepresidenan yang dibuka untuk umum di Seoul, Korea Selatan, Selasa (10/5/2022). Foto: Yonhap via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang mengunjungi Gedung Biru kepresidenan yang dibuka untuk umum di Seoul, Korea Selatan, Selasa (10/5/2022). Foto: Yonhap via REUTERS
ADVERTISEMENT
Korea Selatan pertama kalinya dalam 74 tahun akan membuka Istana Kepresidenan Cheong Wa Dae atau yang lebih dikenal dengan Gedung Biru untuk publik.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu tindakan pertamanya sebagai pemimpin Korea Selatan, Presiden Yoon Suk-yeol memindahkan kantor kepresidenan dari Gedung Biru dan membuka gerbang kompleks itu bagi siapapun yang ingin berkunjung.
Diberitakan Associated Press, kompleks yang dulu tampak tertutup dan dijaga dengan ketat itu kini tampak meriah. Orang-orang berjajar untuk menunggu antrean masuk dan tak sabar untuk menyusuri kompleks bangunan yang terkenal dengan atap birunya itu.
Dalam sehari, Cheong Wa Dae dapat menerima maksimal 39 ribu pengunjung.
"Saya bersyukur Gedung Biru kini dibuka untuk umum. Saya sangat senang berada disini," kata salah satu pengunjung, Lee Sang-woon. Lee datang bersama keluarganya untuk mengikuti tur keliling kompleks bersejarah ini.
Gedung Biru telah melalui beberapa transformasi sejak ia berdiri. Dulunya, Cheong Wa Dae merupakan situs taman kerajaan Dinasti Joseon. Di masa pendudukan Jepang, kompleks ini dijadikan kediaman resmi untuk gubernur jenderal Tokyo di Semenanjung Korea.
ADVERTISEMENT
Pasca-kemerdekaan dari Jepang di 1945, komandan militer Amerika Serikat sempat menduduki Gedung Biru sampai kompleks ini dijadikan diresmikan sebagai kantor dan rumah presiden Korea Selatan pada 1948.
Kepergian presiden dan stafnya dari Gedung Biru menimbulkan rasa yang bercampur aduk bagi warga yang tinggal di daerah itu.
Seorang manajer pabrik di pasar yang tak jauh dari Gedung Biru, Choi Jun-chae, mengaku sedih dengan perubahan ini. Namun, ia berharap, dengan dibukanya Cheong Wa Dae untuk umum, akan membawa lebih banyak turis ke daerah itu dan memajukan usaha lokal.
Ia pun merasa lega karena dengan berpindahnya kantor presiden, penduduk setempat tak perlu lagi khawatir dengan aksi protes yang sering memadati jalanan mereka.
Presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol melambai kepada para pendukungnya saat pergi setelah menghadiri upacara pelantikannya di Majelis Nasional di Seoul, Korea Selatan, Selasa (10/5/2022). Foto: Yonhap via REUTERS
"Di bawah pemerintahan (eks Presiden) Lee Myung-bak, ada banyak protes, jadi sangat sulit untuk bepergian ke daerah ini. Mobil tidak bisa bergerak, jadi saya harus berjalan," kata Choi.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap protes berkurang dan lebih banyak orang mengunjungi daerah itu. Tapi presiden sudah lama di sini, jadi agak sedih juga," ungkap seorang pemilik toko roti, Yoo Sung-jong.
Pembukaan Gedung Biru merupakan bagian dari inisiatif Presiden Yoon Suk-yeol untuk meninggalkan istana kepresidenan dan membuka kantor baru di distrik Yongsan.
Yoon akan bekerja dari kompleks Kementerian Pertahanan yang berjarak 5 km dari Gedung Biru. Pasalnya, ia memilih kompleks ini karena telah dilengkapi dengan fasilitas komando keamanan.
Yoon juga memiliki keinginan untuk membangun sesuatu yang mirip dengan Gedung Putih di Washington agar lebih dekat dengan warganya. Yoon mengatakan, kantornya baru akan memungkinkan komunikasi yang lebih baik dengan publik.
Rencana relokasinya pada awalnya banyak dikritik sebagai upaya yang terlalu terburu-buru dan tidak realistis. Banyak pihak yang merasa langkah ini dapat menimbulkan ancaman terhadap dengan memusatkan terlalu banyak kekuasaan di satu tempat.
ADVERTISEMENT
Perpindahan ini juga dipandang sebagai hal yang menghabiskan terlalu banyak biaya dan melanggar hak milik orang-orang yang tinggal di daerah tersebut.
Mantan Presiden Moon Jae-in juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Yoon membuat keputusan ini dengan gegabah sebelum mendengar cukup banyak opini publik.
Kendati demikian, Yoon tetap memulai hari pertamanya sebagai presiden di Yongsan dan istana kepresidenan pun dibuka untuk umum pada hari yang sama.
Penulis: Airin Sukono.