Pertama Sejak 250 Tahun, Paskah di AS Akan Sunyi

9 April 2020 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung memasuki situs ziarah Bukit Salib di Siauliai, Lithuania jelang perayaan Paskah, Sabtu (20/4). Foto: Reuters/Ints Kalnins
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung memasuki situs ziarah Bukit Salib di Siauliai, Lithuania jelang perayaan Paskah, Sabtu (20/4). Foto: Reuters/Ints Kalnins
ADVERTISEMENT
Setiap tahun hampir 250 tahun lamanya, warga di Winston-Salem selalu dibangunkan dengan himne ‘Sleepers, Wake’ yang dinyanyikan sekumpulan kecil musisi ketika merayakan Paskah.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak demikian pada tahun ini.
Selain tak ada lagi musisi yang memainkan alat-alat musiknya di jalanan, ibadah di Gereja Home Movarian yang seharusnya diadakan pada akhir pekan ini juga ditiadakan. Warga di North Carolina, Amerika Serikat itu pun terpaksa harus merayakan Paskah tahun ini dalam senyap menyusul pandemi virus corona.
"Kami sangat berduka," kata Pendeta Gereja Home Movarian, Ginny Tobiassen dikutip Reuters. "Ini adalah hal yang sangat sulit bagi setiap orang Moravian. Tetapi, kami bisa menerima ini semua.”
Sejumlah anak menunjukan gambar telur paskah miliknya di Auckland, Selandia Baru. Foto: Getty Images/Fiona Goodall
Ditutupnya gereja dan rumah peribadatan lainnya tak lepas dari imbauan otoritas kesehatan di AS untuk tak mengumpulkan massa lebih dari 10 orang. Sebagai gantinya, prosesi ibadah di gereja akan disiarkan melalui televisi lokal dan internet.
ADVERTISEMENT
Sejak 1772, Winston-Salem selalu memiliki tradisi merayakan Paskah dengan penampilan dari 300 musisi keliling kota. Hal itu biasa dilakukan pada pukul 6 pagi sebelum warga pergi ke gereja.
Gereja Home Movarian memiliki sejarah panjang. Sekitar 6.000 orang, termasuk bukan anggota, biasanya bergabung dalam Ibadah Paskah.
Pemimpin Dewan Tetua Moravia Selatan, Pendeta Chaz Snider, mengungkapkan kesedihannya karena perayaan Paskah pada tahun ini dilakukan tanpa adanya jemaah.
Paskah di Jerman Foto: REUTERS/Matthias Rietschel
"Ini adalah keputusan yang sulit untuk diambil, dan Paskah ini akan berbeda untuk kita semua. Tapi kami memiliki keyakinan pada Tuhan yang membawa harapan. Jadi aturlah alarmmu, seduh secangkir kopi, dan bergabunglah dengan kami di teras belakang rumahmu saat kami mengumumkan kebangkitan Tuhan kita," tandasnya.
ADVERTISEMENT