Pertambahan Kasus Corona Jakarta Rekor 1.406 Orang, Ini Sebarannya

3 September 2020 19:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Update corona Jakarta 3 September. Foto: Pemprov DKI
zoom-in-whitePerbesar
Update corona Jakarta 3 September. Foto: Pemprov DKI
ADVERTISEMENT
Hari ini, Kamis (3/9), DKI Jakarta mencatat penambahan kasus harian corona mencapai 1.406 kasus, dengan total 43.706 kasus. Angka ini merupakan penambahan kasus tertinggi selama penanganan pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, dari 1.406 kasus positif tersebut, tak semuanya merupakan warga DKI.
Misalnya 71 orang merupakan pekerja migran Indonesia yang sedang dikarantina di Wisma Atlet dan merupakan warga yang tinggal di luar DKI Jakarta.
“Dari penambahan kasus tersebut, 42 persen di antaranya adalah hasil tracing Puskesmas yang melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif. Sementara, untuk tracing ratio di DKI Jakarta saat ini adalah 6, artinya dari 1 kasus positif, rata-rata 6 orang kontak erat akan diperiksakan PCR,” ujar Dwi dikutip laman resmi Pemprov DKI.
Sementara 33 persen kasus positif tersebut merupakan spesimen tanggal 27 dan 28 Agustus 2020. Jika melihat proses penularan, kemungkinan penularan tertinggi terjadi pada 20 Agustus.
ADVERTISEMENT
"Masa inkubasi tersering adalah 6 hari (inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala), lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi pada 20 Agustus 2020 (Minggu)," jelasnya.
Sementara itu, jika dilihat dari total pasien positif di Jakarta, sekitar 55 persen merupakan orang tanpa gejala, 32 persen bergejala, dan 13 persen tidak ada data. Untuk klaster terbesar di Jakarta saat ini ada di permukiman dan perkantoran.
Petugas medis mengambil sampel spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Lebih lanjut, 7 persen kasus terjadi pada kelompok anak, dengan 1 persen pada kelompok balita. Sementara 10 persen kelompok lansia di atas 60 tahun.
Sedangkan, 70 persen kasus terjadi pada orang di usia produktif yakni rentang 19-50 tahun. Kelompok usia tersebut memiliki mobilitasnya relatif lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya.
ADVERTISEMENT
“Pelajar/Mahasiswa, PNS, dan pegawai swasta adalah pekerjaan terbanyak yang sudah dapat diidentifikasi. Penting penguatan kepada ke-3 kelompok tersebut,” tambahnya.