news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pertumbuhan Kasus Corona di Jakarta Turun 3,5%, Kota Jayapura Naik 55,3%

14 Oktober 2020 11:22 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewi Nur Aisyah, Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Dewi Nur Aisyah, Tim Pakar Gugus Tugas COVID-19. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Anggota tim pakar Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah membeberkan data pertumbuhan corona di 12 kabupaten/kota prioritas. Bagaimana trennya?
ADVERTISEMENT
12 daerah yang dimaksud adalah Kota Ambon, Kota Jayapura, Kota Padang, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Pekanbaru, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bogor.
Sebelum masuk ke sana, Dewi menjelaskan data terkait daerah dengan kasus aktif corona di atas 1.000. Data diambil per 11 Oktober 2020.
"Kasus aktif bergerak cepat, terutama kita penularan tinggi. Dia bisa turun ketika pengendalian dilakukan, dan ditemukan titik-titik penularan sehingga dicegah hingga kasusnya tidak menyebar," kata Dewi dalam diskusi virtual di BNPB, Rabu (14/10).
Dewi menjelaskan, 5 kota di Jakarta masih konsisten di atas 1.000 kasus aktif selama 4 minggu terakhir. Namun secara jumlah, kasus aktif di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara ada penurunan. Hanya Jakarta Pusat yang kasus aktifnya naik dalam satu minggu terakhir.
ADVERTISEMENT
"Kota Ambon ternyata, 4 pekan lalu belum 1.000, tapi pekan ini tiba-tiba naik jadi 1.000," kata Dewi.
"Kita ingat Jabar ada peningkatan kasus tinggi karena ada klaster industri. Tapi ketika sudah sembuh akan mulai turun lagi kurvanya," jelas Dewi.
"Makassar dan Medan juga, sekarang sudah bisa ditekan kasusnya sampai di bawah 1.000," sambung dia.
Zonasi daerah yang kasus aktifnya pernah mencapai 1.000/ dok. Satgas
Dewi kemudian menjelaskan pertumbuhan kasus di 12 kabupaten/kota tersebut dalam jangka waktu mingguan. Dewi menyebut, hanya Kota Pekanbaru dan DKI Jakarta (5 kota) yang mengalami penurunan dalam seminggu terakhir.
Mengapa DKI Jakarta disatukan? Dewi mengungkapkan karena secara kasus 5 titik di Ibu Kota masih di atas 1.000.
ADVERTISEMENT
"DKI Jakarta turun 3,5 persen. Kemudian di Kota Pekanbaru penurunan, sisanya 10 daerah ada peningkatan," jelasnya.
"Di Kota Jayapura penambahannya signifikan, dalam pekan terakhir pertumbuhannya naik cukup tinggi di atas 50 persen. Kota Padang juga demikian, tiba-tiba ada kenaikan cukup tinggi. Ini harus dicermati, apa yang terjadi di sana," jelas Dewi.
Dalam tabel yang ditampilkan Dewi, pertumbuhan kasus di Jayapura naik 55,3%.
Pertumbuhan kasus aktif corona di 12 daerah/ dok. Satgas