news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Perumahan di Bekasi Lakukan Micro Lockdown Usai 12 Warganya Terkena Corona

7 Juni 2021 14:03 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penerapan karantina mikro di Perumahan Bumi Anggrek Blok PQ RT 04 RW 07, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Pradita Kurniawan Syah/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Penerapan karantina mikro di Perumahan Bumi Anggrek Blok PQ RT 04 RW 07, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Pradita Kurniawan Syah/Antara
ADVERTISEMENT
Sebanyak 12 orang di Perumahan Bumi Anggrek Blok PQ RT 04 RW 07, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terpapar corona. Karena hal itu, perumahan tersebut melakukan micro lockdown (karantina mikro).
ADVERTISEMENT
Ketua RT 04 Suwari mengatakan micro lockdown sudah dilakukan sejak 4 Juni 2021 usai adanya temuan kasus corona di perumahan tersebut.
"Jadi awalnya ada satu keluarga berjumlah delapan orang positif corona. Terus dilakukan tracing ke warga lain didapatkan total 12 positif hingga hari ini," ujar Suwari dikutip dari Antara, Senin (7/6).
Ia menambahkan, 12 orang yang terkena itu berasal dari lima Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, ada satu orang yang meninggal dunia.
"Jadi kami berinisiatif untuk melakukan micro lockdown. Aktivitas warga dibatasi ke luar perumahan hanya boleh untuk bekerja dan membeli kebutuhan pokok saja, warga luar yang masuk juga diperketat," imbuhnya.
Infografik micro lockdown di RT berstatus zona merah. Foto: Tim Kreatif kumparan
Sementara itu, Ketua Tim Satgas COVID-19 Perum Bumi Anggrek Blok PQ Sigit Purnomo telah melaporkan kasus tersebut kepada puskesmas, desa, dan kecamatan setempat.
ADVERTISEMENT
"Kemarin tes COVID-19 antigen dilakukan terhadap 103 orang. Hari ini yang dites antigen ada tiga warga dan PCR 19 warga," ujar Sigit.
Ia mengatakan micro lockdown ini akan berlangsung selama satu pekan ke depan. Meski begitu, hal itu tergantung dari perkembangan kasus corona di perumahan.
"Semoga tidak ada lagi penambahan yang positif. Kita terus gencar lakukan tes COVID-19 dan meminta warga menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata dia.