Pesan Amir Jemaah Tablig Dunia: Taati Pemerintah Masing-masing

1 April 2020 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlahpria menggunakan masker berjalan menuju bus yang akan membawanya ke fasilitas karantina antisipasi virus corona di daerah Nizamuddin, New Delhi, India. Foto: REUTERS / Danish Siddiqui
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlahpria menggunakan masker berjalan menuju bus yang akan membawanya ke fasilitas karantina antisipasi virus corona di daerah Nizamuddin, New Delhi, India. Foto: REUTERS / Danish Siddiqui
ADVERTISEMENT
Sejumlah pengikut Jemaah Tablig di beberapa negara terjangkit COVID-19, termasuk warga negara Indonesia di luar negeri. Karena angkanya semakin bertambah, Amir Jemaah Tabligh dunia telah mengimbau agar pengikutnya mengikuti aturan pemerintah di negaranya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Pesan tersebut diterima oleh salah satu pengikut Jemaah Tabligh Indonesia, Derry Sulaiman. Ia mengatakan, sudah ada imbauan dari Amir Jemaah Tabligh Dunia kepada para pengikutnya.
"Maulana Saad, Amir Jemaah Tabligh dunia, mengimbau seluruh jemaah untuk menaati pemerintahan masing-masing," tulis Derry kepada kumparan, Rabu (1/4).
Untuk jemaah di Indonesia sendiri, Derry menambahkan, perintah tersebut sudah ditaati. Buktinya, jemaah yang kerap khuruj (keluar berdakwa) di Masjid Jami' Kebon Jeruk, Jakbar, tak lagi berkumpul-kumpul.
"Biasanya setiap malam Jumat berkumpul di Masjid Jami' 5-10 ribu orang. Sekarang 0. Tersisa petugas khidmad markas yang tidak sampai 100 orang," imbuhnya.
Derry juga mengatakan, acara musyawarah di Cikampek juga dibatalkan. Sebab, sudah ada imbauan dari pemerintah untuk menghindari acara kumpul-kumpul (keramaian).
ADVERTISEMENT
"Jemaah Tablig sudah menjalankan, sudah didengar, sesuai pemerintah, pemerintah minta tutup ya tutup," tandasnya.
Ustadz Derry Sulaiman Foto: DN. Mustika Sari/kumparan
Sebelumnya, lebih dari 100 jemaah dari kegiatan Jemaah Tabligh, Masjid Jami’ Kebon Jeruk, diisolasi setelah tiga di antaranya dinyatakan positif mengidap virus corona.
Pengurus Masjid Jami’ sekaligus Pengurus Tim Tasykil Jemaah Tabligh Dahlan Siregar, mengatakan sebagian besar jemaah justru berasal dari luar Indonesia. Dari 100 lebih jumlah jemaah, Dahlan mengungkapkan ada hampir 80 orang merupakan WNA.
Sementara di India dan Pakistan, terdapat warga negara Indonesia anggota Jemaah Tablig yang dikarantina karena virus corona. Di India, 14 WNI yang positif corona seluruhnya anggota Jemaah Tablig, 10 di antaranya telah sembuh.
Pemerintah India dan Pakistan telah menutup markas-markas Jemaah Tablig di berbagai kota. Penutupan dilakukan karena markas tersebut masih melakukan perkumpulan tanpa mengindahkan peraturan social distancing.
ADVERTISEMENT
===================
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!