Pesan Anies: Bisa Mudik, Tapi Belum Tentu Bisa Kembali ke Jakarta

2 Mei 2020 8:15 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memberhentikan kendaraan bermotor di titik penyekatan larangan mudik di Jatinangor, perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Foto:  ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memberhentikan kendaraan bermotor di titik penyekatan larangan mudik di Jatinangor, perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi sudah mengeluarkan kebijakan larangan mudik lebaran selama pandemi corona ini berlangsung. Hal ini sebagai upaya memutus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Jokowi ini pun kemudian diperkuat dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor 25 tahun 2020 tentang tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19.
Artinya seluruh angkutan penumpang mulai dari darat, laut, udara, kereta api, baik itu akses kendaraan pribadi dan kendaraan umum dihentikan.
Imbasnya, para perantau yang berada di kota-kota besar tidak akan merayakan Idul Fitri tahun ini di kampung halaman masing-masing. Untuk di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah menyusun regulasi untuk mencegah orang masuk ke Jakarta.
Polisi sedang menagatur arus mudik di jalur selatan di kawasan Nagreg Foto: dok. Polres Bandung
"Pergerakan penduduk. Kita sedang menyusun regulasi membatasi pergerakan orang masuk Jakarta sesudah musim Lebaran," kata Anies saat konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Jumat (1/5).
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan, regulasi ini sejalan dengan arahan Presiden Jokowi terkait larangan mudik. Untuk itu, Anies mengingatkan warga agar tidak mudik karena bisa sangat sulit kembali ke Jakarta.
"Karena itu bagi warga Jakarta seperti juga arahan Pak Presiden untuk tidak meninggalkan tempat kediaman saat ini dan kembali ke kampung halaman, tidak mudik, tidak pulang kampung," tutur Anies.
"Maka saya sampaikan untuk mentaati aturan itu karena bila Anda pulang belum tentu bisa kembali ke Jakarta dengan tepat," lanjut Anies.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) 2020. Foto: Dok. Pemprov DKI
Anies memastikan regulasi yang disiapkan ini memungkinkan membuat orang masuk Jakarta menjadi sangat ketat. Karena itu, Anies meminta kesadaran warga karena kondisi wabah virus corona belum selesai.
"Kita sedang menyusun regulasinya kalau semua selesai akan dikeluarkan pembatasan amat ketat masuk ke Jakarta. Kami ingin semua menyadari pentingnya berada di tempat kita sekarang tidak meninggalkan kota Jakarta. Saya rasa Jabodetabek juga," ucap Anies.
ADVERTISEMENT
Namun, Anies memastikan pembatasan pergerakan itu bukan dilakukan dengan operasi yustisi atau pendataan identitas para pendatang baru.
"Ada mekanisme lain, nanti diumumkan setelah regulasi selesai. Bukan seperti biasanya. Biasanya kita lakukan operasi yustisi di sini, tak ada lagi operasi yustisi, sudah dari dulu sudah tak dilakukan. Tapi ini berbeda. Kita umumkan begitu peraturan selesai," ujar Anies.
Anies mengingatkan masyarakat yang nekat pulang kampung belum tentu dapat kembali ke Jakarta dalam waktu singkat. Arahan ini sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi yang melarang masyarakat untuk mudik.
"Kita sedang susun regulasi untuk membatasi pergerakan org masuk Jakarta sesudah musim lebaran, bagi warga Jakarta seperti juga arahan dari Bapak Presiden untuk tidak meninggalkan kediaman saat ini," tutur Anies.
ADVERTISEMENT
"Akan ada pembatasan amat ketat ke Jakarta, saya ingin semua sadar pentingnya berada di tempat sekarang, tidak meninggalkan Jakarta termasuk Jabodetabek," ungkap Anies.
==========
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.