news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pesan Eks Kepala BNPB untuk Doni Monardo

25 Januari 2019 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan ulang tahun BNPB ke-11 di Pusdiklat BNPB, Sentul, Bogor, Jumat (25/1). (Foto: Ricky Febrian/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan ulang tahun BNPB ke-11 di Pusdiklat BNPB, Sentul, Bogor, Jumat (25/1). (Foto: Ricky Febrian/kumparan )
ADVERTISEMENT
Mantan Kepala BNPB, Mayjen TNI (Purn) Syamsul Maarif turut hadir dalam perayaan HUT ke-11 BNPB. Dalam sambutannya, Syamsul Maarif berpesan agar Doni Monardo dapat menjadi pemimpin yang menginspirasi anak buahnya dalam menanggulangi bencana di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau rakyat tanya BNPB saat bencana. Harus siap, karena di badan yang sehat terletak jiwa kuat. Kalau kepala badannya sehat, pasti anak buahnya kuat. Dan saya tegaskan, kalau ada bencana berangkat, mau pakai (uang) celengan anak pokoknya berangkat," jelasnya di Pusdiklat BNPB, Sentul, Bogor, Jumat (25/1).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo meninjau lokasi terdampak tanah longsor di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jumat (11/1). (Foto:  Fachrul irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo meninjau lokasi terdampak tanah longsor di Kampung Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jumat (11/1). (Foto: Fachrul irwinsyah/kumparan)
Syamsul Maarif yakin Doni Monardo mampu menjadi Kepala BNPB yang tangguh. Menurutnya, Doni Monardo memiliki latar belakang yang sangat baik di bidang lingkungan dan kebencanaan. Ia pun mencontohkan upaya Doni Monardo saat menjabat Pangdam Pattimura pada 2015,
Saat itu, Doni Monardo mencanangkan program 'Emas Biru dan Emas Hijau'. Suatu program pemberdayaan bagi masyarakat Maluku dalam membudidayakan hasil laut (Emas Biru) dan pembibitan (Emas Hijau).
ADVERTISEMENT
"Inilah working culture, saya rasa Pak Doni bisa, karena di Maluku sudah bisa seperti membuat program Emas Hijau dan Emas Biru," jelas Kepala BNPB periode 2008-2015 itu.
Doni Monardo bersama peneliti tsunami KKP Abdul Muhari (jaket hitam) di Carita, Pandeglang, Banten.  (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Doni Monardo bersama peneliti tsunami KKP Abdul Muhari (jaket hitam) di Carita, Pandeglang, Banten. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Selain itu, Syamsul Maarif juga mengapresiasi komitmen Doni Monardo untuk terus bertanggungjawab kepada Presiden dalam menjalankan tugas penanggulangan bencana.
"Saya salut lagi kepada Pak Doni, yaitu menjaga hubungan BNPB dengan Presiden. Dan di dalam UU itu, dikatakan, bahwa kalau bencana Kepala BNPB itu harus menghadap ke Presiden. Tidak boleh menghalangi," terangnya.
"Kalau di tentara-polisi itu sama, order is order. Jangan sampai presiden mengatakan, loh kok saya enggak dilaporin masalah ini (bencana)," pungkasnya.