Pesan Gus Yaqut pada GP Ansor: Tak Perlu Takut Isu Gelombang Kedua COVID-19

24 April 2021 23:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas meminta pengurus dan kader tetap disiplin protokol kesehatan. Ia juga meminta agar tidak perlu takut dengan isu yang menyebut gelombang kedua COVID-19 akan masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita disiplin protokol kesehatan, minta kepada Allah agar pandemi diakhiri, saya kira bukan tidak mungkin. Kita enggak perlu takut isu-isu datang gelombang kedua pandemi COVID di Indonesia. Enggak perlu takut," kata pria yang disapa Gus Yaqut itu pada Harlah ke-87 GP Ansor, Sabtu (24/4).
Gus Yaqut yakin selama disiplin protokol kesehatan sembari memanjatkan doa, pandemi virus corona dapat segera diatasi. Apalagi saat ini pemerintah berjuang mengatasi pandemi lewat program vaksinasi hingga kebijakan larangan mudik.
"Pemerintah berusaha memberikan vaksin termasuk pembatasan-pembatasan, termasuk mudik enggak boleh, open house enggak boleh," ujarnya.
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
Lebih lanjut, Gus Yaqut meminta seluruh pengurus dan kader melanjutkan perjuangan dengan terus melakukan kajian, pendalaman, melakukan kerja-kerja kemanusiaan, hingga membaca situasi. Menurutnya, hal ini penting untuk dijadikan pegangan bahwa arah perjuangan GP Ansor sudah benar.
ADVERTISEMENT
"Jadi mengabdi, berhikmah di GP Ansor perhikmatan yang sudah benar [khususnya] terhadap kiai dan NKRI. Ini enggak pernah luntur dari kita semua," tegasnya.
Ia menyebut, GP Ansor wajib melindungi kiai karena kiai adalah panutan dan penuntun. NKRI juga harus dilindungi karena Indonesia ada berkat perjuangan kiai.
"Kalau ada yang menginjak-injak harga diri kita, maka menginjak-injak harga diri kita, GP Ansor. Dengan perjuangan jelas seperti ini sejak 87 tahun yang lalu, organisasi ini enggak boleh dipimpin sembarang orang," pungkasnya.