Pesan Habib Luthfi Jelang Imlek: Hargai Semua Budaya di Indonesia

24 Januari 2020 11:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kirab Kebangsaan di Semarang dihadiri Wantimpres Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kirab Kebangsaan di Semarang dihadiri Wantimpres Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Ribuan orang memadati kawasan Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang. Mereka mengikuti kegiatan Kirab Kebangsaan yang digelar Pemerintah Kota Semarang menjelang perayaan Imlek, Jumat (24/1).
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, kirab dimulai dari Jalan Depok, Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran, dan diakhiri dengan apel kebangsaan di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang. Kirab kebangsaan yang diikuti sekitar 10 ribu peserta itu membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 1 km.
Acara dihadiri ulama kharismatik sekaligus Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya. Tampak pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan jajaran forkopimda Jateng.
Habib Luthfi menjelaskan kirab kebangsaan diharapkan bisa menanamkan kepada masyarakat tentang kandungan dari bendera Merah Putih.
"Walaupun kita sudah kenal, kandungan merah putih itu apa? Ada tiga hal yang perlu kita ketahui, kehormatan bangsa, harga diri bangsa dan jati diri bangsa," ujar Habib Luthfi.
Kirab Kebangsaan di Semarang dihadiri Wantimpres Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Menurutnya, dengan mengenalkan kandungan merah putih maka harga diri dan kehormatan bangsa akan tumbuh dan semakin muncul di masyarakat. Menjelang perayaan Imlek, Habib Luthfi mengimbau masyarakat saling menghargai semua kebudayaan yang ada.
ADVERTISEMENT
"Kita harus menghargai budaya yang ada di Indonesia ini, apa pun bentuknya kan milik kami. Adapun masalah ritualnya (berbeda) itu silahkan, itu milik masing-masing," ujar ulama asal Pekalongan itu.
Kirab Kebangsaan di Semarang dihadiri Wantimpres Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bangsa Indonesia saat ini memiliki pekerjaan rumah yang besar yakni merawat nilai kebangsaan hingga budaya.
"Mudah-mudahan pawai ini juga mengingatkan kepada kita semua bagaimana kita merawat, menjaga dan terus mengembangkan budaya Tanah Air sebagai sebuah kekayaan untuk kejayaan bangsa," tutur Ganjar.
Kirab Kebangsaan di Semarang dihadiri Wantimpres Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Perbedaan, kata Ganjar, sudah diberikan oleh Tuhan. Tugas manusia sebagai umat, khususnya di Indonesia, untuk mempersatukan dengan nilai-nilai Pancasila.
"Jangan dirusak, kita tuh berbeda itu sudah sunnatullah, memang berbeda enggak bisa disamakan, tugasnya dipersatukan. Bagaimana? Dengan nilai-nilai persatuan Indonesia, Pancasila," tegasnya.
ADVERTISEMENT