Pesan Imam Besar Masjid Istiqlal soal Ramadhan di Tahun Politik

17 Mei 2018 0:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nasaruddin Umar. (Foto: Facebook/Prof Dr H Nasaruddin Umar MA)
zoom-in-whitePerbesar
Nasaruddin Umar. (Foto: Facebook/Prof Dr H Nasaruddin Umar MA)
ADVERTISEMENT
Tahun ini Indonesia mulai memasuki tahun politik dengan adanya Pilkada Serentak di 171 daerah, serta Pileg dan Pilpres di tahun 2019 mendatang. Untuk itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengingatkan agar umat islam mengedepankan nilai spiritual agar tahun politik bisa dilalui dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Ya saya kira itu pesan normatif dari Imam Besar dan saya kira itu timing-nya tepat, dalam kondisi ya ada masalah tadi, dalam kondisi kita akan menghadapi Pilkada bersama," kata Nasaruddin Umar usai Salat Tarawih berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (16/5).
Selain itu, memasuki bulan suci Ramadhan, ia juga meminta umat Islam untuk tetap memperkuat kekuatan spiritualnya. Terlebih, Pilkada 2018 akan digelar hanya beberapa hari setelah bulan puasa selesai.
"Mari kita tetap mengedepankan bulan suci Ramadhan ini adalah bulan untuk memperkuat kekuatan spiritual kita. Kalau kekuatan spiritual kuat maka semua akan mudah dilewati dan semuanya berakhir dengan baik," lanjut dia.
Saat menyampaikan ceramah, ia juga menyinggung soal puasa bicara. Ia meminta agar selama bulan Ramadhan, umat Islam berbicara seperlunya saja, termasuk saat memberikan pernyataan melalui media sosial.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu saya tahu, bulan Ramadhan ini bertepatan dengan suasana kampanye di beberapa tempat. Saya ingin mengingatkan hati-hati jangan karena kepentingan sesaat tapi kemuliaan Ramadhan jangan ditukar dengan kepentingan sesaat. Hati-hati memberikan statement, hati-hati menggunakan jari kita untuk mengenter WhatsApp, jari jemari harus juga berpuasa," tuturnya.