Pesan Ketum Perkumpulan Ponpes se-Jateng ke Caketum PBNU: NU Bukan Parpol

22 Oktober 2021 13:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kantor Nahdlatul Ulama (NU).
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kantor Nahdlatul Ulama (NU). Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bursa pemilihan ketua umum (Ketum) PBNU mulai memanas. Meski Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama baru akan digelar, 23-25 Desember 2021 di Lampung.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada beberapa nama yang dijagokan, termasuk petahana KH Said Aqil Siroj dan kakak kandung Menteri Agama, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Ketua Umum Perkumpulan Pondok Pesantren Al-Bismi Jawa Tengah (Jateng) Imam Prayogi mengatakan, calon ketua umum PBNU tidak boleh terlibat dalam politik praktis.
"NU bukan partai politik. Sehingga, masuk NU untuk memperbaiki diri tidak untuk menyetir NU," kata pria yang akrab disapa Gus Im itu, dalam diskusi daring dan luring dalam memperingati Hari Santri di Magelang, Jumat (22/10).
Gus Im lalu mengutip surat Al Maidah ayat 55. Ia menjelaskan, memilih pemimpin bukan hanya untuk urusan dunia saja melainkan juga kehidupan akhirat dari sudut pandang agama.
"Dalam firman itu Allah SWT menegaskan empat syarat seseorang layak dipilih sebagai pemimpin. Persyaratan ini berlaku, dalam memilih seorang pemimpin di level apa pun," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Empat syarat itu antara lain, seorang pemimpin wajib memiliki sifat hafizhun alim. Hafizhun alim artinya orang yang berintegritas, amanah, jujur, dan berpengetahuan.
"Lalu seorang pemimpin wajib menegakkan salat, berzakat, dan orang yang suka berjemaah, artinya suka bergaul dengan masyarakat," imbuhnya.
Ia berharap siapa pun calon yang nantinya akan memimpin PBNU dapat membawa kebaikan untuk seluruh kader NU dan masyarakat.
"Seyogyanya, Muktamar NU 2021 nanti dapat terpilih sosok ketua umum PBNU yang minimal memiliki empat syarat tersebut. Sosok mukmin dan muslim yang baik, bukan seorang pengkhianat dan memiliki akhlak yang luar biasa serta gemar berzakat dan sedekah tanpa pamrih. Selain itu, bisa mudah diterima seluruh pengurus PWNU maupun PCNU se-Indonesia dan solutif terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi organisasi," kata Imam.
ADVERTISEMENT
=====
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews