Pesan Komjen Arief ke Gubernur Akpol soal Halal dan Haram bagi Taruna

25 November 2019 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kalemdikpol Polri Komjen Arief Sulistyanto (kiri) melantik Gubernur Akpol Irjen Fiandar. Foto: Dok. Lemdikpol Polri
zoom-in-whitePerbesar
Kalemdikpol Polri Komjen Arief Sulistyanto (kiri) melantik Gubernur Akpol Irjen Fiandar. Foto: Dok. Lemdikpol Polri
ADVERTISEMENT
Serah terima jabatan Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) dari Irjen Ahmad Juri ke Irjen Fiandar digelar di Akpol, Semarang. Hadir dalam acara ini Kalemdikpol Komjen Arief Sulistyanto.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Arief meminta agar Gubernur Akpol yang baru Irjen Fiandar melakukan tugas khusus yakni mengubah paradigma pendidikan dan latihan di Akpol.
Arief menerangkan, tugas Lemdiklat Polri sangat menentukan masa depan Polri karena lembaga pendidikan Polri, termasuk Akpol, merupakan satu institusi yang bertanggung jawab sebagai pusat pembangunan budaya profesionalitas Polri baik pada tataran teknis profesi (hard competency), penanaman etika dan moralitas (soft competency), dan kaderisasi leadership Polri.
Kalemdikpol Polri Komjen Arief Sulistyanto (kiri) melantik Gubernur Akpol Irjen Fiandar. Foto: Dok. Lemdikpol Polri
"Ketiga aspek tersebut mutlak diperlukan untuk menjaga eksistensi Polri dalam peranannya sebagai pemelihara Kamtibmas, penegakan hukum dan pelayanan masyarakat," beber Arief di Akpol, Senin (25/11).
Arief melanjutkan, Akpol harus mengubah paradigma lama dalam pendidikan dan latihan Polri, yaitu paradigma formalistik yang hanya mengejar aspek formal administrative, berdasarkan rutinitas/kebiasaan, hanya mengejar status dan bersifat artifisial yang terbukti telah menyebabkan degradasi nilai dan kualitas profesionalitas Polri.
ADVERTISEMENT
"Proses pendidikan yang buruk telah menumbuhsuburkan tradisi-tradisi perilaku negatif yang mengkooptasi kultur ideal lembaga pendidikan. Hal ini menimbulkan deviasi yang cukup jauh dari misi mulianya dalam menghasilkan peserta didik yang unggul dan kompetitif," tegas Arief.
Arief mengingatkan, untuk menghasilkan SDM yang unggul, maka harus menerapkan paradigma yang juga berorientasi pada proses atau process oriented.
Konten atau muatan materi dan nilai-nilai profesionalitas dan etika harus diinternalisasikan secara efektif dan intensif agar bisa dipahami dan dikuasai untuk dipraktikkan dengan terampil oleh peserta didik kelak dalam pelaksanaan tugasnya.
"Sistem yang telah ada harus terus disempurnakan untuk mengikuti perkembangan masyarakat dan harus diterapkan secara konsisten karena sebaik apa pun sistem itu, kalau pelaksana sistem masih berupaya untuk menyimpang dan mengakalinya, maka sampai kapan pun tidak akan bisa mencapai hasil yang baik," ungkap Arief.
Kalemdikpol Polri Komjen Arief Sulistyanto (kiri) melantik Gubernur Akpol Irjen Fiandar. Foto: Dok. Lemdikpol Polri
Lemdiklat Polri, dengan rekam jejaknya, diharapkan mampu memberikan yang terbaik guna mendukung terwujudnya pembentukan calon-calon pemimpin/perwira Polri masa depan yang unggul, kompetitif, dan berintegritas.
ADVERTISEMENT
โ€œDidiklah para taruna menjadi perwira yang profesional dan berintegritas yang mampu memilih dan membedakan yang baik dengan yang buruk-yang benar dan yang salah serta yang haram dan yang halal," pesan Arief.
"Mereka harus bisa menjadi pemimpin yang berani memutuskan dengan benar, baik, dan halal. Jangan biarkan mereka menjadi perwira Polri yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Tanamkan karakter kepemimpinan yang amanah dan berani bertanggung jawab. Inilah tugas kita bersama untuk menjamin tegaknya Tri Brata dan Catur Prasetya di tengah perubahan yang sangat cepat ini," tutup Arief.