Pesan Ma'ruf Amin ke Insan Media: Terus Berempati ke Nakes serta Pasien COVID-19

24 Juli 2021 19:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Dok. Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Dok. Setwapres
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan pekerjaan pers, jurnalistik, dan media masih belum sepenuhnya bisa dilakukan dari jarak jauh di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Namun, Ma'ruf menilai pekerjaan pers tetap harus berjalan untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas. Termasuk tetap menjalankan tugasnya sebagai salah satu pilar demokrasi.
"Keberadaan pers dalam keberlangsungan negara sangatlah krusial mengingat peranannya sebagai salah satu pilar demokrasi bangsa. Pekerjaan pers harus terus berjalan agar akses masyarakat terhadap informasi yang aktual, faktual, dan kredibel dapat terus terbuka," ungkap Ma'ruf dalam sambutan acara Persatuan Wartawan Indonesia Bermunajat 'Mengetuk Pintu Langit' secara virtual, Sabtu (24/7).
Salah satu upaya perlindungan yang diberikan pemerintah kepada jurnalis dan wartawan adalah pemberian vaksinasi COVID-19. Hingga 16 Juli 2021, sudah 14.385 orang telah menerima dosis penuh dua suntikan. Sedangkan yang menerima dosis pertama berjumlah 22.700 orang.
Di sisi lain, Ma'ruf menilai jurnalis telah berperan besar dalam menyampaikan beragam informasi terkait COVID-19. Mulai dari edukasi pentingnya disiplin protokol kesehatan, perkembangan COVID-19, pelaksanaan PPKM Darurat, vaksinasi, hingga dukungan pelayanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat mengapresiasi rekan-rekan media yang selalu menerapkan kode etik jurnalistik dalam melakukan pemberitaan dengan baik, objektif, berimbang, benar, dan bertanggung-jawab. Saya juga berharap agar cara-cara pemberitaan yang demikian dapat terus dipertahankan dan dikembangkan demi persatuan bangsa, kecerdasan masyarakat, dan kemajuan bersama," kata dia.
Meski begitu, Ma'ruf menyayangkan masih ada sejumlah insan media yang mengabaikan kode etik jurnalistik, bahkan membuat berita clickbait tanpa didukung verifikasi dan fakta.
"Situasi demikian tidak hanya akan memancing kesalahpahaman, menciptakan keresahan, namun juga dapat memicu perpecahan dan melemahkan eksistensi pers Indonesia sebagai pers pemersatu," ujar Ma'ruf.
"Meski demikian, saya percaya bahwa PWI, Dewan Pers, serta asosiasi media dan persatuan jurnalis yang dinaunginya beranggotakan insan pers yang menjunjung tinggi kode etik jurnalistik," lanjut dia.
ADVERTISEMENT

Ma'ruf Amin Minta Lebih Berempati

Wapres Ma'ruf Amin tinjau vaksinasi massal di Lapangan Olahraga Tiara Batara, Melayu, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Foto: Dok. Setwapres
Ma'ruf turut meminta insan pers agar lebih mengedepankan berempati, seperti ke tenaga kesehatan (nakes) hingga ke pasien corona.
"Berempati pada tenaga kesehatan yang berjibaku di garda terdepan melawan COVID-19. Berempati terhadap para penderita COVID-19. Berempati pula terhadap aparat yang tak kenal lelah melakukan edukasi masyarakat tentang bahaya COVID-19 dan mengamankan pelaksanaan PPKM. Juga berempati terhadap masyarakat yang terdampak oleh pandemi COVID-19," tuturnya.
Di momen inilah, ia mengajak seluruh pihak untuk lebih menyatukan langkah dan bahu membahu mendukung satu sama lain. Dengan cara ini, ia yakin pandemi COVID-19 dapat diatasi bersama.
"Saya optimistis, pandemi COVID-19 dapat kita atasi bersama-sama dengan upaya-upaya yang maksimal dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Termasuk dalam berdisiplin terhadap protokol kesehatan dan berpartisipasi dalam program vaksinasi, yang saat ini tengah mengejar target untuk mencapai herd immunity," tutup Ma'ruf.
ADVERTISEMENT