Pesan Novel Baswedan kepada Rekan yang Tinggalkan KPK

1 Oktober 2020 16:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyidik KPK, Novel Baswedan. Foto: Bay Ismoyo - AFP
zoom-in-whitePerbesar
Penyidik KPK, Novel Baswedan. Foto: Bay Ismoyo - AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabiro Humas KPK Febri Diansyah memutuskan untuk mundur dari KPK. Namun ia tak sendiri, belakangan diketahui ada satu pegawai lainnya yang mundur bernama Indra Mantong.
ADVERTISEMENT
Dalam akun Twitternya, Febri menyebut Indra mundur setelah 14 tahun bekerja di lembaga antirasuah.
"Hari ini, 'melepas' seorang teman lagi. Setelah 14 tahun 9 bulan ia mengabdi di KPK," tulis Febri, Kamis (1/10).
Unggahan Febri tersebut direspons oleh penyidik senior KPK Novel Baswedan. Ia berpesan untuk tetap berjuang di mana pun.
"Tetap semangat kawan, terus berjuang di mana pun berada, karena pejuang itu akan terus berjuang sampai akhir," kata Novel dilihat dalam akun Twitternya.
Febri Diansyah (kiri) bersama Indra Mantong (kanan) yang mundur dari KPK. Foto: Instagram/@febridiansyah.id
Dalam catatan KPK, sejak Januari hingga September 2020, sudah ada 31 pegawai yang mundur dari lembaga tersebut. Febri Diansyah yang merupakan mantan juru bicara KPK, belum termasuk di antaranya karena surat pengunduran dirinya masih diproses.
ADVERTISEMENT
Terkait mundurnya Febri, sempat ada silang pendapat antara pimpinan KPK terkait dengan pernyataan 'pejuang tinggalkan gelanggang'.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan bahwa seorang pejuang itu tidak akan meninggalkan gelanggang sebelum kemenangan diraih walau kancah perjuangan antikorupsi kini berubah seperti apa pun.
Namun hal berbeda disampaikan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango. Ia menyinggung pernyataan soal pegawai yang meninggalkan gelanggang.
"Dalam kesamaran keremangan ruangan, tak akan nampak jelas yang beranjak pergi dan tetap bertahan, terlebih membedakan yang mana pejuang dan yang mana pecundang," kata Nawawi.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Febri Diansyah mengangkat kartu identitas pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menyampaikan pengunduran dirinya sebagai pegawai dari lembaga anti korupsi tersebut di gedung KPK, Kamis (24/9). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Febri juga sudah angkat bicara terkait dengan kata 'pejuang' yang mengiringi mundurnya dia ke KPK. Febri mengaku sudah menanggapi pernyataan Nurul Ghufron, melalui akun Twitternya.
ADVERTISEMENT
"Itu saya jawab juga di twitter, saya retweet dan saya berikan komen sedikit ya. Saya bilang begini, 'Terima kasih, Pak Ghufron. hormat saya untuk anda. Mungkin bagi Pak Ghufron, label pejuang itu penting ya, tapi bagi saya tidak penting yang paling penting adalah bagaimana kita bisa berguna apa yang kita lakukan itu bermanfaat bagi orang," ujar Febri Diansyah dalam program To The Point kumparan, Selasa (29/9).
Ia memandang jabatan atau gelar bak seorang pahlawan, jelas tak akan ada artinya bila nantinya hal itu tak dapat memberikan kebaikan atau manfaat bagi orang lain.
"Apa artinya kita punya jabatan yang tinggi kalau itu hanya untuk ya katakanlah untuk harga diri saja untuk kebanggaan saja tapi tidak bisa bermanfaat bagi orang banyak," ucap Febri.
ADVERTISEMENT