Pesawat P-8 Poseidon AS Tiba di Bali, Bantu Cari Kapal Selam Nanggala

24 April 2021 10:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kedatangan pesawat Poseidon P-8 USA di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai untuk membantu pencarian KRI Nanggala 402, Sabtu (24/4/2021). Foto: Instagram/@lanudigustingurahrai
zoom-in-whitePerbesar
Kedatangan pesawat Poseidon P-8 USA di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai untuk membantu pencarian KRI Nanggala 402, Sabtu (24/4/2021). Foto: Instagram/@lanudigustingurahrai
ADVERTISEMENT
Departemen Pertahanan AS atau Pentagon mengirim pesawat patroli maritim Angkatan Laut AS P-8 Poseidon ke Indonesia. P-8 Poseidon dikerahkan untuk mencari kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan utara Puluau Bali.
ADVERTISEMENT
Pesawat antikapal selam itu telah tiba di Lanud Ngurah Rai, Bali, pada Sabtu (24/4) dini hari. Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai Kolonel Pnb Reza R.R. Sastranegara yang langsung menyambutnya.
"Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai menyambut kedatangan pesawat Poseidon P-8 USA di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai untuk membantu pencarian KRI Nanggala 402," demikian keterangan yang diunggah akun Instagram Lanud Ngurah Rai.
Sementara itu, dilansir dari situs defense.gov, John F. Kirby mengatakan P-8 Poseidon dikirim langsung dari AS ke Indonesia atas perbincangan antara Menteri Pertahanan (Menhan) AS, Lloyd J Austin, dengan Menhan RI Prabowo Subianto.
“Indonesia adalah teman baik dan mitra strategis. Kami semua sangat sedih melihat laporan tentang kapal selam mereka dan pikiran kami serta doa kami bersama para pelaut Indonesia, TNI AL, dan tentu saja semua keluarga mereka,” kata Kirby.
Kedatangan pesawat Poseidon P-8 USA di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai untuk membantu pencarian KRI Nanggala 402, Sabtu (24/4/2021). Foto: Instagram/@lanudigustingurahrai
Lebih lanjut Kirby mengatakan P-8 Poseidon merupakan pesawat patroli khusu yang dirancang untuk mengintai. Khususnya, untuk mencari kapal selam.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah platform canggih yang dapat membantu pemerintah Indonesia untuk mengetahui lokasi (kapal selam) yang lebih baik," kata Kirby.